ZURICH | POTRET - Aurelio Jimenez, mengatakan pertandingan di babak perempat final antara Brasil kontra Kolombia yang dimenangkan tuan rumah, menyebabkan penderitaan tertentu sehingga ia dibawa ke rumah sakit karena masalah jantung.
Seorang pengacara Kolombia menggugat FIFA senilai 800 juta poundsterling (Rp15,6 triliun) karena kerusakan moral yang disebabkan oleh wasit di Piala Dunia 2014 Brasil.
Gugatan itu ditunjukkan kepada wasit pertandingan tersebut yaitu Carlos Velasco Carballo yang memimpin sebagian besar pelanggaran di turnamen tersebut. FIFA tidak berkomentar tentang ini.
Wasit asal Spanyol Carballo tersebut dituduh tidak melihat berbagai pelanggaran keras selama pertandingan perempat final di Fortaleza pada tanggal 4 Juli, yang banyak diarahkan pada playmaker Kolombia James Rodriguez.
Carballo juga dikritik karena tidak memberikan hukuman berat kepada gelandang timnas Kolombia Juan Zuniga ketika ia menyebabkan striker timnas Brasil Neymar mengalami patah tulang dan mengakhiri perjalanannya di Piala Dunia 2014.
Jimenez mengatakan kepada acara Sepakbola Dunia BBC World Service, dia memiliki bukti dari kesalahan tersebut.
"Bintang sepak bola Pele, Diego Armando Maradona, David Ospina, James Rodriguez dan wasit internasional yang meneliti video dari pertandingan antara Brasil dan Kolombia akan menjadi saksi pada saat persidangan," kata Jimenez.
"Saya merasa sangat buruk, saya patah hati, irama jantung saya telah diubah dan kerabat saya membawa saya ke ruang gawat darurat, di rumah sakit saya dikelilingi oleh cucu-cucu saya yang menangis."
Dia juga menyoroti keputusan lain termasuk dianulirnya gol bek timnas Kolombia Mario Yepes. Ia mengungkapkan bahwa Carballo merupakan contoh wasit yang buruk di seluruh turnamen.
"Saya memutuskan untuk menuntut FIFA dalam sistem peradilan Kolombia karena di Piala Dunia yang berlangsung di Brasil, ada banyak kesalahan yang berkaitan dengan wasit. Selain itu, wasit FIFA menyebabkan kerusakan moral besar dan kesusahan ke Cile, Uruguay, Kolombia, Inggris, Uruguay, Meksiko dan Kosta Rika," lanjut Jimenez.
Sehari setelah pertandingan perempat final, Carballo menolak mengomentari kritik yang ditujukan padanya. Jimenez mengatakan jika ia memenangkan kasus ini, semua yang didapatkan akan disumbangkan ke sebuah organisasi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak di Kolombia. (BBC
Seorang pengacara Kolombia menggugat FIFA senilai 800 juta poundsterling (Rp15,6 triliun) karena kerusakan moral yang disebabkan oleh wasit di Piala Dunia 2014 Brasil.
Gugatan itu ditunjukkan kepada wasit pertandingan tersebut yaitu Carlos Velasco Carballo yang memimpin sebagian besar pelanggaran di turnamen tersebut. FIFA tidak berkomentar tentang ini.
Wasit asal Spanyol Carballo tersebut dituduh tidak melihat berbagai pelanggaran keras selama pertandingan perempat final di Fortaleza pada tanggal 4 Juli, yang banyak diarahkan pada playmaker Kolombia James Rodriguez.
Carballo juga dikritik karena tidak memberikan hukuman berat kepada gelandang timnas Kolombia Juan Zuniga ketika ia menyebabkan striker timnas Brasil Neymar mengalami patah tulang dan mengakhiri perjalanannya di Piala Dunia 2014.
Jimenez mengatakan kepada acara Sepakbola Dunia BBC World Service, dia memiliki bukti dari kesalahan tersebut.
"Bintang sepak bola Pele, Diego Armando Maradona, David Ospina, James Rodriguez dan wasit internasional yang meneliti video dari pertandingan antara Brasil dan Kolombia akan menjadi saksi pada saat persidangan," kata Jimenez.
"Saya merasa sangat buruk, saya patah hati, irama jantung saya telah diubah dan kerabat saya membawa saya ke ruang gawat darurat, di rumah sakit saya dikelilingi oleh cucu-cucu saya yang menangis."
Dia juga menyoroti keputusan lain termasuk dianulirnya gol bek timnas Kolombia Mario Yepes. Ia mengungkapkan bahwa Carballo merupakan contoh wasit yang buruk di seluruh turnamen.
"Saya memutuskan untuk menuntut FIFA dalam sistem peradilan Kolombia karena di Piala Dunia yang berlangsung di Brasil, ada banyak kesalahan yang berkaitan dengan wasit. Selain itu, wasit FIFA menyebabkan kerusakan moral besar dan kesusahan ke Cile, Uruguay, Kolombia, Inggris, Uruguay, Meksiko dan Kosta Rika," lanjut Jimenez.
Sehari setelah pertandingan perempat final, Carballo menolak mengomentari kritik yang ditujukan padanya. Jimenez mengatakan jika ia memenangkan kasus ini, semua yang didapatkan akan disumbangkan ke sebuah organisasi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak di Kolombia. (BBC
Post a Comment