BELAWAN | POTRET - Nasib tragis dialami seorang siswa SMK Yaspi Labuhan Deli. Endra Syahputra (21) warga Jalan Taman Makan Pahlawan, Lorong Amal, Belawan tewas jatuh setelah memanjat pucang setinggi 10 M pada perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-69.
Keterangan diterima , Kamis (21/08/2014) menyebutkan, korban yang merupakan anak bontot di keluarga, Minggu sore (17/08) itu dengan semangatnya telah berada di atas pucuk pohon pinang dengan posisi yang ke-4 mendekati hadiah yang bergelantungan.
Melihat 1 Meter lagi hadiah tujuhbelasan bakal digapai, korban lalu menarik tangan temannya yang persis berada dibawah kakinya. Namun karena lumuran miyak pelumas sangat licin tiba-tiba korban terpleset.
Dengan posisi kepala di bawah korban jatuh dan menghantam tanah. Warga yang melihat korban ditanah dengan bersimbah darah langsung melarikan ke RS Imelda.Selama dalam perjalanan ke rumah sakit korban pun terus mengeluarkan darah dari hidung serta mulut.
Setelah mendapat perawatan selama tiga hari di RS Imelda, Medan jiwa korban tak tertolong juga.Akhirnya korban menghembuskan napasnya yang terakhir, Rabu (20/8) dinihari sekira pukul 01:00 WIB.
Penuturan Aska (19) tetangga sekaligus teman korban di sekolah, korban merupakan teman yang sangat baik. Selama berteman korban tak pernah melontarkan kata-kata yang menyakitkan hati kawannya. Bahkan korban selalu membantu temannya kalau dalam keadaan susah."Terakhir kali Dia membuat status di BBM-nya dengan tulisan "Diam tanpa kata- kata Aska di rumah duka.
Sedangkan ibu korban, Syamsiah, almarhum adalah merupakan anak yang penurut sampai-sampai beliau pernah tak bersekolah di karenakan ketiadaan biaya."Si Endra (alm,red) hampir 2 tahun bekerja serabutan. Katanya hasilnya nanti untuk biaya sekolahnya lagi. Kini Dia telah pergi menyusul bapaknya lagi," ucap Syamsiah masih dalam suasana duka tersebut.(Guz/Mdl).
Keterangan diterima , Kamis (21/08/2014) menyebutkan, korban yang merupakan anak bontot di keluarga, Minggu sore (17/08) itu dengan semangatnya telah berada di atas pucuk pohon pinang dengan posisi yang ke-4 mendekati hadiah yang bergelantungan.
Melihat 1 Meter lagi hadiah tujuhbelasan bakal digapai, korban lalu menarik tangan temannya yang persis berada dibawah kakinya. Namun karena lumuran miyak pelumas sangat licin tiba-tiba korban terpleset.
Dengan posisi kepala di bawah korban jatuh dan menghantam tanah. Warga yang melihat korban ditanah dengan bersimbah darah langsung melarikan ke RS Imelda.Selama dalam perjalanan ke rumah sakit korban pun terus mengeluarkan darah dari hidung serta mulut.
Setelah mendapat perawatan selama tiga hari di RS Imelda, Medan jiwa korban tak tertolong juga.Akhirnya korban menghembuskan napasnya yang terakhir, Rabu (20/8) dinihari sekira pukul 01:00 WIB.
Penuturan Aska (19) tetangga sekaligus teman korban di sekolah, korban merupakan teman yang sangat baik. Selama berteman korban tak pernah melontarkan kata-kata yang menyakitkan hati kawannya. Bahkan korban selalu membantu temannya kalau dalam keadaan susah."Terakhir kali Dia membuat status di BBM-nya dengan tulisan "Diam tanpa kata- kata Aska di rumah duka.
Sedangkan ibu korban, Syamsiah, almarhum adalah merupakan anak yang penurut sampai-sampai beliau pernah tak bersekolah di karenakan ketiadaan biaya."Si Endra (alm,red) hampir 2 tahun bekerja serabutan. Katanya hasilnya nanti untuk biaya sekolahnya lagi. Kini Dia telah pergi menyusul bapaknya lagi," ucap Syamsiah masih dalam suasana duka tersebut.(Guz/Mdl).
Post a Comment