JAKARTA | POTRET - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperingati Hari Veteran Nasional 2014 pada hari Senin (11/8), di Gedung Veteran RI, Balai Sarbini, Jakarta. Tonggak sejarah lahirnya Hari Veteran Nasional ditandai dengan Pidato Bung Karno pada tanggal 10 Agustus 1949 di hadapan rakyat Indonesia, bahwa di bumi pertiwi ini banyak putra-putri terbaik bangsa, pejuang kemerdekaan, para pahlawan dan para syuhada yang telah mengorbankan jiwa dan raga untuk Republik Indonesia, yang dilakukan oleh para Veteran Indonesia pada era perang kemerdekaan untuk mempertahankan Tanah Air Indonesia, dah menjaga kedaulatan bangsa yang baru saja diproklamasikan kemerdekaannya.
Negara dan pemerintah senantiasa memberikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para Veteran. Presiden SBY juga mengukuhkan bahwa pada tanggal 10 Agustus menjadi Hari Veteran Nasional, melalui Peraturan Pemerintah No.67 tahun 2014 dan Keputusan Presiden No. 30 Tahun 2014 tentang Penetapan Hari Veteran Nasional pada 10 Agustus. "Penting untuk disampaikan, bahwa Veteran dan Tentara bertempur untuk negaranya dan tidak harus memasuki wilayah politik", ujar Presiden SBY dalam sambutannya, karena para Veteran berjuang membela NKRI, Pancasila, dan Sang Merah Putih, dan politik adalah tugas dan tanggung jawab para pemimpin politik, termasuk Presiden.
Presiden SBY menganjurkan para pemimpin politik di Indonesia agar rajin berziarah ke Taman Makam Pahlawan dan berkunjung ke Cilangkap untuk melihat Monumen Perjuangan Bersenjata. Dengan datang ke tempat itu, para pemimpin politik akan menyadari bahwa keputusan politik yang akan diambil memiliki konsekuensi dan resiko jatuhnya korban jiwa dari putra-putri terbaik bangsa. "Perang adalah jalan terakhir kalau tidak ada cara lain. Kalau memang cara politik dan diplomasi tidak bisa menyelesaikan masalah, bagi Indonesia perang harus dilaksanakan jika untuk mempertahankan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah NKRI dari Sabang sampai Merauke, dari pulau Miangas sampai pulau Rote, karena merupakan harga mati”, ujar Presiden SBY dengan tegas.
Presiden SBY juga menyampaikan pesan dan harapan kepada rakyat Indonesia berkaitan dengan dunia Veteran RI, diantaranya, jika Indonesia kita makin maju, kita harus ingat para pendahulu dan para pejuang bangsa; kita harus menghormati dan tidak melupakan jasa dan pengorbanan para pejuang dan veteran; kita harus melanjutkan pengabdian untuk bangsa dan negara dengan tidak mengenal lelah. Acara tersebut dihadiri juga oleh, Ketua Umum LVRI, Menhan, Menko Polhukam, Mensesneg, Seskab, Menkumham, Menkeu, Kepala BIN, Gubernur DKI, Panglima TNI, Kapolri, dan para Kepala Staf Angkatan. (potret/Segneg).
Presiden SBY menganjurkan para pemimpin politik di Indonesia agar rajin berziarah ke Taman Makam Pahlawan dan berkunjung ke Cilangkap untuk melihat Monumen Perjuangan Bersenjata. Dengan datang ke tempat itu, para pemimpin politik akan menyadari bahwa keputusan politik yang akan diambil memiliki konsekuensi dan resiko jatuhnya korban jiwa dari putra-putri terbaik bangsa. "Perang adalah jalan terakhir kalau tidak ada cara lain. Kalau memang cara politik dan diplomasi tidak bisa menyelesaikan masalah, bagi Indonesia perang harus dilaksanakan jika untuk mempertahankan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah NKRI dari Sabang sampai Merauke, dari pulau Miangas sampai pulau Rote, karena merupakan harga mati”, ujar Presiden SBY dengan tegas.
Presiden SBY juga menyampaikan pesan dan harapan kepada rakyat Indonesia berkaitan dengan dunia Veteran RI, diantaranya, jika Indonesia kita makin maju, kita harus ingat para pendahulu dan para pejuang bangsa; kita harus menghormati dan tidak melupakan jasa dan pengorbanan para pejuang dan veteran; kita harus melanjutkan pengabdian untuk bangsa dan negara dengan tidak mengenal lelah. Acara tersebut dihadiri juga oleh, Ketua Umum LVRI, Menhan, Menko Polhukam, Mensesneg, Seskab, Menkumham, Menkeu, Kepala BIN, Gubernur DKI, Panglima TNI, Kapolri, dan para Kepala Staf Angkatan. (potret/Segneg).


Post a Comment