HAMPARAN PERAK | POTRET - Ratusan warga Desa Klambir dan Sialang Muda, Hamparan Perak merasa resah. Dua kasus kejadian longsornya tanah di bantaran Sungai Belawan yang sempat menimbulkan korban jiwa, kini bakal mengancam runtuhnya jembatan penyeberangan Titi Payung, Kecamatan Hamparan Perak, Sabtu (23/08/2014).
Longsornya tanah pinggiran sungai sepanjang 1 Km yang dikikis oleh air Sungai Belawan ketika banjir datang sekarang telah merusak jalan yang menghubungkan Desa Sialang Muda ke Desa Klambir. Jalan yang biasanya dipergunakan para warga kini tak bisa lagi dilalui kenderaan roda empat.
"Akibat tanah bantaran sungai longsor dua bulan yang lalu, truk dan becak masuk ke sungai. Keneknya tewas kejepit pintu," kata Budi yang jarak rumahnya hanya belasan meter saja dengan Sungai Belawan.
Sebenarnya runtuhnya tanah di sepanjang bantaran Sungai Belawan itu telah berlangsung lama namun pihak yang terkait belum juga mengambil tindakan. Kini warga setempat merasa was-was dengan keberadaan runtuhnya bantaran sungai yang telah mendekati sisi ujung jembatan Titi Payung."Bahaya kali Bang! Kalau tanah longsor lagi jembatan bakal runtuh,"kata Penok (43) warga Desa Sialang Muda yang setiap harinya melalui jembatan Titi Payung.
Ketika dihubungi telepon selulernya Kepala Desa Klambir, Bustami mengatakan, sebenarnya pihak Desa Klambir telah berupaya keras dengan melaporkan ke Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumut. Ketika itu pihak BWS mengutus pegawainya bermarga Sihombing untuk meninjau lokasi bantaran Sungai Belawan namun hingga kini belum ada kabar juga.
Bukan itu saja di pertengahan tahun 2013, ketika reses, 6 orang anggota DPRD Deli Serdang yang salahsatunya adalah Wagirin Arman juga telah meninjau lokasi bataran Sungai Belawan serta jembatan Titi Payung. Saat itu para anggota dewan mengatakan kepada warga kalau pembuatan bronjong serta penguatan dinding sungai memerlukan dana yang besar, jadi harus menunggu dana dari pusat.
Dan yang paling aneh ketika pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Deli Serdang memeriksa jembatan Titi Payung. Ketika diperiksa dan dipoto badan jembatan, petugas melihat ada lobang yang besar didekat pondasi bawah jembatan karena abrasi. Namun pihak PU Deli Serdang langsung mengatakan lobang yang terdapat di dekat pondasi tersebut adalah hal yang biasa.
"Saya nggak bisa tidur, khawatir kalau nanti hujan besar datang jembatan bakal ambruk dan ratusan rumah tenggelam akibat tanggul runtuh," kata Bustami.(potret/Hpr).
Longsornya tanah pinggiran sungai sepanjang 1 Km yang dikikis oleh air Sungai Belawan ketika banjir datang sekarang telah merusak jalan yang menghubungkan Desa Sialang Muda ke Desa Klambir. Jalan yang biasanya dipergunakan para warga kini tak bisa lagi dilalui kenderaan roda empat.
"Akibat tanah bantaran sungai longsor dua bulan yang lalu, truk dan becak masuk ke sungai. Keneknya tewas kejepit pintu," kata Budi yang jarak rumahnya hanya belasan meter saja dengan Sungai Belawan.
Sebenarnya runtuhnya tanah di sepanjang bantaran Sungai Belawan itu telah berlangsung lama namun pihak yang terkait belum juga mengambil tindakan. Kini warga setempat merasa was-was dengan keberadaan runtuhnya bantaran sungai yang telah mendekati sisi ujung jembatan Titi Payung."Bahaya kali Bang! Kalau tanah longsor lagi jembatan bakal runtuh,"kata Penok (43) warga Desa Sialang Muda yang setiap harinya melalui jembatan Titi Payung.
Ketika dihubungi telepon selulernya Kepala Desa Klambir, Bustami mengatakan, sebenarnya pihak Desa Klambir telah berupaya keras dengan melaporkan ke Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumut. Ketika itu pihak BWS mengutus pegawainya bermarga Sihombing untuk meninjau lokasi bantaran Sungai Belawan namun hingga kini belum ada kabar juga.
Bukan itu saja di pertengahan tahun 2013, ketika reses, 6 orang anggota DPRD Deli Serdang yang salahsatunya adalah Wagirin Arman juga telah meninjau lokasi bataran Sungai Belawan serta jembatan Titi Payung. Saat itu para anggota dewan mengatakan kepada warga kalau pembuatan bronjong serta penguatan dinding sungai memerlukan dana yang besar, jadi harus menunggu dana dari pusat.
Dan yang paling aneh ketika pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Deli Serdang memeriksa jembatan Titi Payung. Ketika diperiksa dan dipoto badan jembatan, petugas melihat ada lobang yang besar didekat pondasi bawah jembatan karena abrasi. Namun pihak PU Deli Serdang langsung mengatakan lobang yang terdapat di dekat pondasi tersebut adalah hal yang biasa.
"Saya nggak bisa tidur, khawatir kalau nanti hujan besar datang jembatan bakal ambruk dan ratusan rumah tenggelam akibat tanggul runtuh," kata Bustami.(potret/Hpr).


Post a Comment