MARELAN | POTRET - Musim banjir di sejumlah kawasan di Medan Utara tak pelak lagi turut mendongkrak pasaran sayur mayur sebab sejumlah lahan pertanian terendam mengakibatkan pasokan sayuran menjadi langka bahkan harganya naik dua kali lipat dari biasanya.
Harga sayur mayur dari yang biasanya harga sayur cuma Rp1000/ikatnya naik Rp2000 hingga Rp2500/ikatnya untuk jenis sayur bayam, kangkung, maupun daun ubi, genjer, daun katuk, bahkan sayur kol, buncis, sawi kondisinya tidak menentu bahkan harganya cenderung turut naik apalagi masih berlangsungnya erupsi gunung Sinabung.
Sejumlah ibu rumah tangga melalui DNAberita, Kamis (23/10/2014) mengeluhkan kenaikan harga sayur mayur khususnya sayur kol, buncis, serta tomat maupun cabe merah."Gimana ngak pusing, semua serba naik begitu juga dengan sayur yang biasa jarang naik kini malah turut naik,'keluh Bu Khodijah (37) usai belanja di Pajak Pagi Pekan Labuhan.
Bahkan kenaikan juga dialami cabe merah biasanya Rp20 ribu/kg kini melonjak Rp45 ribu/Kg begitu juga dengan harga Tomat yang biasanya hanya Rp6000/Kgnya kini menjadi Rp8000 hingga Rp10.000,-, meski begitu ibu rumah tangga tetap membeli karena cabe merah dan Tomat dibutuhkan untuk membuat campuran sambal serta masakan lainnya.
Pedagang sayur mayur di Pasar V Marelan ditanyai seputar kenaikan harga sayur mayur mengaku, harga sayur naik akibat pasokan sayur mayur dari kawasan pertanian saat ini sedang minim kemungkinan akibat beberapa kawasan terendam banjir serta musim hujan ini petani sayur banyaknya gagal panen.
"Gumana harganya engak naik bang, sebab harga pengambilan dari petani maupun agen sayur juga naik, seperti harga sayur bayam, daun ubi, cabe merah, kol, buncis dan Tomat,"kata Warno (40) pedagang sayur di Pasar 5 Marelan yang kemarin hendak digusur tersebut.(red/Mrl).
Harga sayur mayur dari yang biasanya harga sayur cuma Rp1000/ikatnya naik Rp2000 hingga Rp2500/ikatnya untuk jenis sayur bayam, kangkung, maupun daun ubi, genjer, daun katuk, bahkan sayur kol, buncis, sawi kondisinya tidak menentu bahkan harganya cenderung turut naik apalagi masih berlangsungnya erupsi gunung Sinabung.
Sejumlah ibu rumah tangga melalui DNAberita, Kamis (23/10/2014) mengeluhkan kenaikan harga sayur mayur khususnya sayur kol, buncis, serta tomat maupun cabe merah."Gimana ngak pusing, semua serba naik begitu juga dengan sayur yang biasa jarang naik kini malah turut naik,'keluh Bu Khodijah (37) usai belanja di Pajak Pagi Pekan Labuhan.
Bahkan kenaikan juga dialami cabe merah biasanya Rp20 ribu/kg kini melonjak Rp45 ribu/Kg begitu juga dengan harga Tomat yang biasanya hanya Rp6000/Kgnya kini menjadi Rp8000 hingga Rp10.000,-, meski begitu ibu rumah tangga tetap membeli karena cabe merah dan Tomat dibutuhkan untuk membuat campuran sambal serta masakan lainnya.
Pedagang sayur mayur di Pasar V Marelan ditanyai seputar kenaikan harga sayur mayur mengaku, harga sayur naik akibat pasokan sayur mayur dari kawasan pertanian saat ini sedang minim kemungkinan akibat beberapa kawasan terendam banjir serta musim hujan ini petani sayur banyaknya gagal panen.
"Gumana harganya engak naik bang, sebab harga pengambilan dari petani maupun agen sayur juga naik, seperti harga sayur bayam, daun ubi, cabe merah, kol, buncis dan Tomat,"kata Warno (40) pedagang sayur di Pasar 5 Marelan yang kemarin hendak digusur tersebut.(red/Mrl).
Post a Comment