MEDAN | POTRET RI - Meski pelaksanaan Festival Seni Nasyid ke- 35 di Lapangan Gajah Mada Kec. Medan Timur telah selesai namun menyisakan sejumlah masalah yang membuat kecewa dari para peserta, yang semestinya pedoman penilaian terdiri dari dua tahap yaitu tahap penyisihan dan tahap final, Akan tetapi panitia melakukan pembatalan sepihak terhadap tahap Final, sehingga panitia dinilai tidak komitmen terhadap pedoman yang telah dibuat serta di musyawarahkan di technical meeting bersama peserta.
Walau Grup Nasyid Al Ajam menduduki juara kedua namun grup Nasyid dipimpin M.Siddik ini menilai panitia pelaksana diketuai Ilyas dianggap tidak profesional dalam menyelenggarakan agenda tahunan yang diselanggarakan pemerintah kota Medan yang telah menyedot dana APBD Kota Medan tersebut.
Melalui media online Potret RI 007 .com ini, Senin (08/06/2015) M.Siddik selaku pimpinan Grup Nasyid Al Ajam menyebutkan, ketika ada peserta yang melanggar aturan dan peserta lain protes kepada panitia dengan menunjukan alat-alat bukti kepada panitia bagian keagamaan dan pendidikan kota Medan yaitu ibu Nursan Mungkur. MA, Akan tetapi beliau malah menghindar serta mengatakan ,”Saya tidak paham, silakan protes ke ketua panitia Drs.Ilyas, M.Pd.”ungkapnya.
Ada pun Peraturan Panitia apabila dilanggar akan diskualifikasi ternyata grup Nasyid NPP 57 Lilatul Barakah yang diunggulkan sebagai juara 1 dinilai telah terbukti melanggar peraturan panitia namun anehnya tidak diskualifikasi walaupun bukti pelanggaran telah diserahkan kepada panitia yang diterima langsung oleh Drs.Ilyas, M.Pd.
Para peseta mengharapkan kepada panitia seharusnya selektif, jujur dan adil (Jurdil) sehingga tidak menimbulkan kerugian kepada peserta hingga menimbulkan hal-hal yang negatif.
Disisi lain Panitia dianggap tidak tegas dan diduga dikendalikan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab, sehingga terjadi nepotisme yang merugikan para peserta dan merasa penilaian tidak sesuai dengan semestinya.
Padahal sebagaimana diketahui sebelumnya, menurut Sekda Ir Syaiful Bahri mengatakan, festival Seni Nasyid ini berlangsung selama sepekan, diikuti 47 grup yang dibagi ke dalam tiga cabang, yakni dewasa, remaja, dan anak-anak. Seluruh peserta merupakan utusan dari seluruh kecamatan di Kota Medan.
Untuk memaksimalkan Festival Seni Nasyid ini, panitia menghadirkan juri dari Lembaga Pembinaan Pengembangan Seni Nasyid (LPPS) Kota Medan. “Pembinaan kemasyarakatan dapat dilakukan melalui berbagai jalur, dan festival Seni Nasyid ke 35 ini diselenggaraakan untuk memasyarakatkan kebudayaan seni nasyid di tengah-tengah masyarakat, dan meningkatkan dakwah di bidang seni nasyid di tengah-tengah masyarakat dalam upaya menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,”jelas Sekda saat menutup kegiatan Festival Seni Nasyid ke- 35, Jumat (5/6) di Lapangan Gajahmada Jalan Karakatau Medan..
Acara itu dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan H Iwan Zulhami SH, para Camat Se Kota Medan, para dewan juri, tokoh agama dan ibu-ibu pengajian lainnya.
Lebih lanjut Sekda menegaskan, seni Nasyid memiliki potensi besar dalam mendukung pembinaan kemasyarakatan, juga menjadi bagian dari kebutuhan insaniah yang seyogiyanya dapat dipenuhi untuk mendorong pertumbuhan kesehatan jasmani dan rohani secara seimbang dan selaras.
Potensi Nasyid ini akan terus digali dan dikembangkan. Pembinaan seni Nasyid dapat dilakukan dengan baik secara terus menerus hingga dapat bersaing dengan cabang seni lainnya,” ujar Syaiful.
Menurutnya, festival seni Nasyid yang berlangsung 31 Mei sampai 5 Juni 2015 itu akan dapat memberikan makna positif dalam rangka pengembangan seni Nasyid di Kota Medan.Ujarnya.(Leo/Bambang).
Post a Comment