.

.
Home » , , » Gelar Batik Nusantara digelar untuk Mempromosikan Kerajinan kreatif Indonesia

Gelar Batik Nusantara digelar untuk Mempromosikan Kerajinan kreatif Indonesia

Written By Redaksi News on Wednesday, 7 June 2017 | 22:43:00

"GBN 2007 ajang Kereatifitas Anak Negeri"
Jakarta | Potret RI - Pewarnaan batik berawal dari ke aneka ragamana hayati dari kulit kayu, daun, buah, bunga dan berbagai tanaman. Seiring waktu tehnik pewarnaan alami telah tergeserkan dengan pewarnaan sintetis.

Melalui Gelar Batik Nusantara 2017, bersama menggali kearifan leluhur, dan berperan dalam pelestarian dan pengembangan batik Indonesia.

Dalam acara tersebut tidak hanya dipamerkan batik jadi, tetapi juga ada pentas musik, praktek pembuatan batik tulis, dan praktek pembuatan batik cap. "Saya menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada Yayasan Batik Indonesia yang secara konsisten melestarikan batik melalui berbagai kegiatan, salah satunya GKN," kata Airlangga saat memberi sambutannya pada acara tersebut di Jakarta, Rabu.

Sementara itu saat peresmian yang dihadiri Mufidah Kalla, istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, meresmikan Gelar Batik Nusantara (GBN) 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2017).

Ia memukul perkusi sebagai simbol diresmikannya acara tersebut., yang disusul menggunting pita.
Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, ikut mendampinginya dalam peresmian itu.

Diketahui, GBN 2017 diramaikan 400 stan batik dari berbagai daerah. Tahun ini transaksi ditargetkan Rp.40 miliar, lebih besar Rp. 5 miliar dari tahun lalu.

Airlangga menyampaikan, batik merupakan warisan budaya tak benda asli Indonesia yang dikukuhkan UNESCO sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009.

Menurutnya, pengakuan internasional ini membangkitkan semangat para perajin dan industri batik nasional untuk terus mengembangkan usahanya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.

"Industri batik berperan penting bagi perekonomian nasional, karena menjadi penggerak perekonomian regional maupun nasional, penyedia lapangan kerja, serta penyumbang devisa negara" paparnya.

Ia menambahkan, industri batik didominasi oleh industri kecil dan menengah yang tersebar di 101 sentra. Jumlah tenaga kerja yang terserap di sentra industri kecil dan menengah (IKM) batik mencapai 15 ribu orang hingga saat ini, dengan nilai ekspor kain batik dan produk batik mencapai 149,9 juta dolar AS pada 2016.

Adapun pasar utama untuk produk batik dari Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat dan Eropa. Airlangga berharap, pergelaran GKN mampu mempromosikan batik Indonesia ke seluruh dunia. "Saya juga ucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung acara dan peserta pameran yang telah berpartisipasi dan turut mengembangkan industri batik nasional," pungkasnya.(Red.Su/Slamet)

Post a Comment

 
Copyright © 2010 - 2013. www.potretri007.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Editing by CTM