Home »
Belawan
» Dana Pengerukan Dipertanyakan, Kok Masih Ada Kapal Pupuk Kandas di Alur Pelabuhan Belawan
Dana Pengerukan Dipertanyakan, Kok Masih Ada Kapal Pupuk Kandas di Alur Pelabuhan Belawan
Written By www.potretri007.com on Saturday, 5 August 2017 | 09:04:00
BELAWAN | POTRET RI- Masih adanya pendangkalan alur Pelabuhan Belawan kapal bermuatan pupuk seberat 6500 ton kandas dan tidaka bisa merapat ke dermaga.
Setelah agen berkoordinasi dengan pihak Otoritas Pelabuhan (OP) Belawan dan buruh Primkop TKBM Pelabuhan Belawan diambil jalan keluar
supaya 1000 ton muatannya dibongkar di tengah laut supaya kapal dapat mengambang.
Belum diketahui nama kapal yang bermuatan 6500 ton pupuk itu tapi yang jelas saat ini masih kandas di alur Pelabuhan Belawan.Hal itu diinformasikan seorang nelayan usai melaut dan seorang buruh TKBM Pelabuhan Belawan yang keduanya tidak mau namanya ditulis.
Menurut sumber dari buruh TKBM Sabtu (05/08) menginformasikan, Sejak Kamis kemarin (03/08) sudah dimulai pekerjaan membongkar pupuk itu dari palka kapal seberat 1000 ton supaya kapal itu dapat merapat ke dermaga.
Kapal bermuatan 6500 ton selama ini masih biasa merapat ke dermaga tapi kenapa kapal bermuatan pupuk ini kandas,ada apa alur Pelabuhan Belawan saat ini, padahal proyek
pengerukan setiap tahun dilaksanakan OP Belawan dengan dana ratusan miliar sekali anggaran, kata sumber itu.
Sementara itu,Aktivis LSM Perjuangan Hukum dan Politik (PHP) Sumut Armen Tanjung ketika dimintai tanggapannya mengatakan
penggunaan anggaran dana pengerukan alur Pelabuhan Belawan yang didanai APBN tidak dilakukan sebagaimana mestinya.
Seperti telah diketahui OP Belawan telah melakukan pengerukan alur Pelabuhan Belawan yang didanai APBN 2013 sebesar Rp 76,8 miliyar,
2014 sebesar 77,1 miliyar, dan 2015 sebesar Rp 90.18 miliyar serta 2016 sebesar Rp 78,6 miliyar, kata Armen.
Selama ini pelaksana proyek PT Sena Sanjaya Makmur beralasan sidementasi dua sungai yang mengapit Pelabuhan Belawan penyebab alur dan kolam mengalami pendangkalan kembali.
Apa tidak disamping sidementasi lumpur yang dikeruk tidak sampai ke titik pembuangan yang sudah disetujui Pelindo I karena biaya
antarnya sangat besar karena mencapai 12 mil dari areal yang dikeruk,tambah Armen.
Diminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumut dan Kejaksaan Agung RI supaya mengusut
dana pengerukan alur dan kolam Pelabuhan Belawan karena ada terindikasi kuat ada penyelewengan dana APBN itu, ujar Armen.(G
Labels:
Belawan
Post a Comment