JAKARTA | POTRET - Ketua Komisi V DPR RI, Laurens Bahang Dama. Politisi Partai Amaat Nasional (PAN) dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur itu tewas setelah tersengat listrik di kediamannya di Kota Denpasar, Bali, Rabu (13/8) petang. Sejumlah informasi menyebutkan, anggota DPR RI selama dua periode itu sempat diboyong ke RS Surya Husada dalam kondisi tidak sadarkan diri, sekira pukul 18.00 WITA. Hal itu dibenarkan dokter jaga RS Surya Husada, dr Wina.
"Saat dibawa ke rumah sakit sekira pukul 18.00 WIB, kondisi beliau sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Atas permintaan keluarga, sekira pukul 21.00 WITA, jenazahnya sudah dipindah ke rumah sakit Angkatan Darat Denpasar," ungkapnya.
Kabar duka itu sontak mengagetkan rekan sesama anggota DPR. Pasalnya, dua hari sebelumnya Laurens masih melakukan kunjungan kerja bersama rekan Komisi V ke Ambon.
"Kami kaget dapat berita meninggalnya tadi, karena Senin dan Selasa kemarin kami masih bersama-sama almarhum kunjungan kerja ke Ambon," papar Anggota Komisi V, Saleh Husin, melalui telepon selulernya.
Ia mengaku sangat kehilangan dengan kepergian Laurens. "Kami sangat merasa kehilangan, salahsatu putra terbaik NTT dan sebagai sesama anggota komisi V karena ada kebanggaan putera NTT duduk sebagai ketua komisi V," papar politisi Partai Hanura itu.
Direncanakan, jenazah Laurens disemayamkan selama dua hari di RS AD Denpasar sebelum dibawa ke kampung halamannya di Manggarai NTT untuk dikebumikan. Sekadar mengingatkan, Laurens merupakan sosok anak petani dari NTT yang lahir di Dewuk, Manggarai NTT pada 13 Februari, 50 tahun silam.
Ia menghabiskan masa kecilnya dengan membantu orang tuanya bertani, di kebun atau di ladang. Kondisi itu yang membuatnya tumbuh menjadi sosok kuat.
Sekira tahun 2007, ia memutuskan bergabung ke PAN, meski beragama Katolik. Karir politiknya mulai terdengar di kancah nasional saat terpilih sebagai anggota DPR RI pada pemilu tahun 2009 dan berlanjut pada tahun 2014. Meski berasal dari NTT, namun ia bermukim di Bali hingga ajal menjemputnya dengan cara yang cukup tragis.(potret/limakoma).
"Saat dibawa ke rumah sakit sekira pukul 18.00 WIB, kondisi beliau sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Atas permintaan keluarga, sekira pukul 21.00 WITA, jenazahnya sudah dipindah ke rumah sakit Angkatan Darat Denpasar," ungkapnya.
Kabar duka itu sontak mengagetkan rekan sesama anggota DPR. Pasalnya, dua hari sebelumnya Laurens masih melakukan kunjungan kerja bersama rekan Komisi V ke Ambon.
"Kami kaget dapat berita meninggalnya tadi, karena Senin dan Selasa kemarin kami masih bersama-sama almarhum kunjungan kerja ke Ambon," papar Anggota Komisi V, Saleh Husin, melalui telepon selulernya.
Ia mengaku sangat kehilangan dengan kepergian Laurens. "Kami sangat merasa kehilangan, salahsatu putra terbaik NTT dan sebagai sesama anggota komisi V karena ada kebanggaan putera NTT duduk sebagai ketua komisi V," papar politisi Partai Hanura itu.
Direncanakan, jenazah Laurens disemayamkan selama dua hari di RS AD Denpasar sebelum dibawa ke kampung halamannya di Manggarai NTT untuk dikebumikan. Sekadar mengingatkan, Laurens merupakan sosok anak petani dari NTT yang lahir di Dewuk, Manggarai NTT pada 13 Februari, 50 tahun silam.
Ia menghabiskan masa kecilnya dengan membantu orang tuanya bertani, di kebun atau di ladang. Kondisi itu yang membuatnya tumbuh menjadi sosok kuat.
Sekira tahun 2007, ia memutuskan bergabung ke PAN, meski beragama Katolik. Karir politiknya mulai terdengar di kancah nasional saat terpilih sebagai anggota DPR RI pada pemilu tahun 2009 dan berlanjut pada tahun 2014. Meski berasal dari NTT, namun ia bermukim di Bali hingga ajal menjemputnya dengan cara yang cukup tragis.(potret/limakoma).
Post a Comment