.

.
Home » » Orang Muda Indonesia Dihimbau Tak Gabung ISIS

Orang Muda Indonesia Dihimbau Tak Gabung ISIS

Written By www.potretri007.com on Saturday, 16 August 2014 | 09:23:00

Muhammad In’am adalah kakak Wildan Mukhollad menghimbau pemerintah agar mencegah anak-anak muda berperang bersama kelompok ISIS terbukti Wildan Mukhollad menghilang setahun di Suriah dan kemudian dikabarkan meninggal di Irak.Adiknya ke Mesir untuk melanjutkan sekolah menengah pada 2011, dan bergabung dengan ISIS di Suriah sekitar 2012 kemudian ke Irak.

Pria yang berasal dari Lamongan Jawa Timur ini mengatakan adiknya menghilang dari rumah kakak perempuannya di Mesir pada akhir 2012, dan kemudian diketahui pergi ke Suriah.

Sebelum melanjutkan sekolah di Mesir, Wildan merupakan santri di Pondok Al Islam di Tenggulun, Lamongan, yang dikelola oleh keluarga Amrozi terpidana bom Bali 2002 .

In’am mengatakan Wildan bersikeras melanjutkan sekolah di Al Azhar Mesir, meski awalnya tidak diizinkan keluarga.

“Belum lulus (Madrasah) Aliyah, minta ke Mesir, kebetukan dia itu bagus peringkat pertama, kami minta dia selesai dulu di Tenggulun, karena bapak kan sakit parah, tapi dia keiginan ke Mesir itu besar sekali, taka da tujuan sama sekali ke Suriah atau Irak,” kata dia.
Hilang kontak

Selama berada di Suriah dan Irak, Wildan hanya melakukan kontak searah dengan keluarga di Lamongan Jawa Timur.

"Hilang kontaklah, satu arah saja komunikasinya, jarang sekali, kalau dia menelpon pun setelah itu kita tidak bisa dihubungi lagi, setelah beberapa bulan ada berita lagi kalau dia sudah sampai di Irak," jelas In’am.

"Ketika di Irak dia tidak mau pulang, saya garisbawahi karena dia tidak mau kalau pulang dicari intelejen atau apa, dia tidak mau merepotkan keluarga, dia tidak mau bikin repot bangsa Indonesia dan disana kan dia bilang itu medannya.”

“Keluarga sudah mengikhlaskan dan sekarang jadi teringat lagi,” kata In’am kepada BBC Indonesia.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan sekitar 56 orang WNI bergabung dengan ISIS, empat orang diantaranya tewas dan salah satunya akibat bom bunuh diri.
AS Irak

Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap militan IS, ke Irak bagian utara

Laporan media menyebutkan Wildan yang lahir pada 1995 meninggal ketika melakukan aksi bom bunuh diri.

In’am mengatakan keluarga mendapat kabar Wildan meninggal pada pertengahan Februari lalu.

“Kami tidak tahu persis tanggalnya, keluarga mendapatkan kabar pada Februari,” kata In’am , “Aparat (polisi) juga datang ke rumah untuk mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut”.

Setelah mendapat kabar, menurut In’am, keluarga menghubungi adik Amrozi, Ali Fauzi – yang juga mantan anggota Jemaah Islamiyah- yang merupakan teman kecilnya untuk memastikan kabar tersebut kepada jaringan mujahid di Timur Tengah.
Pencegahan

In’am berharap pemerintah dapat mencegah anak-anak muda untuk bergabung dengan ISIS.

“Saya khawatir kepada mereka yang mau berangkat tidak memiliki pemahaman Islam yang utuh, saya sendiri tidak sepaham, karena bagi saya Islam itu Rahmatan ‘lil a’alamin, saya harap aparat (pemerintah) bisa duduk bersama, dan memberikan pemahaman tentang gerakan Islam di pondok (pesantren) dan kampus untuk mencegahnya,” kata In’am.

“Saya lebih khawatir jika mereka melakukannya di Indonesia,” tambah In’am.

Daulah Islamiyah alias ISIS banyak merekrut anak-anak muda dari berbagai negara.

Untuk mencegah penyebarluasan paham Negara Islam di Indonesia, pemerintah mengatakan akan memperketat WNI yang akan pergi ke negara konflik seperti Timur Tengah, Suriah dan Irak.

Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT mengatakan kewarganegaraan pendukung ISIS dapat dicabut.

Noor Huda Ismail, dari Yayasan Prasasti Perdamaian, mengatakan pemerintah tidak serta merta mencabut kewarganegaraan orang yang kembali dari Suriah.

"Cerita anak-anak itu masih 16 tahun ada yang 18 tahun, mereka pikir kalau bawa senapan itu keren, padahal mereka disana juga repot, kalau orang membuat keputusan belum berusia 20 tahun itu kan mereka tidak fully aware dengan apa yang terjadi, kalau saya jadi pemerintah maka saya akan selamatkan orang-orang di sana, jangan langsung buang paspornya begitu," kata Noor Huda.

"Tidak semua orang yang kesana itu percaya seratus persen dengan ISIS, tetapi imajinasi mereka tentang jihad."

Noor Huda yang banyak bergerak di program deradikalisasi mantan terpidana kasus terorisme ini, mengatakan tidak semua orang yang kembali dari wilayah konflik juga tidak semuanya berbahaya, dan dapat memulai hidup baru.(potret/bbc).

Post a Comment

 
Copyright © 2010 - 2013. www.potretri007.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Editing by CTM