
“Ada yang mengatakan Pak Jokowi akan mendesak saya menaikkan harga BBM. Saya sudah siap meresponnya, jika ditanya,” kata Presiden SBY melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono, Rabu (27/8) malam beberapa saat lalu.
Presiden menjelaskan, tidak ada agenda yang khusus terkait pertemuannya dengan Presiden Terpilih ini. Ia berjanji akan lebih banyak mendengar.
Menurut SBY, lebih baik ia menunggu dan merespon saja, karena kalau ia pro-aktif, nantinya bisa dianggap merecoki Pak Jokowi. “Padahal niat saya baik dan tulus,” tegasnya.
Presiden meyakini, apa yang ia ketahui, alami dam laksanakan selama 10 tahun memimpin negeri dan menjalankan pemerintahan, tentu berguna bagi Jokowi yang akan menggantikannya memimpin Indonesia mulai 20 Oktober mendatang.
Pertama Kalinya
Dalam akun twitter pribadinya itu, Presiden SBY menjelaskan, pertemuannya dengan Jokowi dimaksudkan untuk kelancaran transisi kepemimpinan.
Menurut SBY, ide pertemuan dari dirinya yang disambut baik oleh Jokowi. “Tujuannya agar transisi berjalan baik dan untuk keberhasilan pemerintahan berikutnya,” ujar SBY.
Ia menyebutkan, pertemuan antara Presiden yang akan mengakhiri masa jabatan dengan Presiden yang akan menggantikannya itu baru pertama kali terjadi sejak Indonesia merdeka. Dengan pertemuan itu, menurut SBY, kita berkesempatan melakukan transisi yang terencana. “Semoga menjadi tradisi demokrasi kita,” tutur SBY.
Atas dasar pemikiran itu, menurut Presiden SBY, di atas Kapal TNI-AL di Sorong, Papua Barat, ia telah meminta Menko Polhukam Djoko Suyanto berkomunikasi dengan Jokowi.
“Saya persilakan Pak Jokowi memilih waktu pertemuan sekembalinya saya di Jakarta (29 Agustus), atau ketika saya masih di Bali,” ungkap SBY seraya menyebutkan, bahwa Jokowi memilih bertemu di Bali, tangga; 27 Agustus malam ini. “Hal ini semata-mata utk memenangkan waktu,” tukas SBY.(potret/setkab)
Post a Comment