.

.
Home » » Black Box Air Asia Terus Dicari Basarnas

Black Box Air Asia Terus Dicari Basarnas

Written By www.potretri007.com on Friday, 9 January 2015 | 10:11:00


JAKARTA | POTRET - Setelah penemuan bagian ekor pesawat, Basarnas memfokuskan pencarian black box yang diperkirakan masih menempel pada posisinya atau terlepas tidak jauh dari bagian ekor pesawat yang ditemukan. Dalam presconnya pagi ini, Kabasarnas menjelaskan rencananya secara bertahap untuk memastikan posisi Black Box.  Basarnas telah melakukan koordinasi dengan KNKT dan para penyelam untuk menentukan skenariao dengan kondisi yang ada di area pencarian. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi keamanan dari kondisi fisik black box, karena diperlukan perlakuan khusus dalam pengangkatan benda penting itu.

Pada Kamis (8/1/2015) pukul 06.45 WIB tim penyelam kembali diturunkan, namun upaya untuk menelusuri bagian ekor pesawat terhambat karena visbility (jarak pandang) terbatas hanya sekitar 1 meter. Penyelam hanya mendapatkan puing-puing kecil dan diangkat ke kapal. Mereka telah dibekali gambar black box dan posisi seharusnya. Penyelam akan kembali menyelam saat kekuatan arus di bawah membaik, sehingga dapat memastikan posisi black box. “Pada waktu mereka menyelam, mereka sudah tahu persisi tugas utama yaitu memastikan black box masih di ekor atau sudah terlepas,” terang Kabasarnas. Nantinya jika black box masih melekat pada posisinya, maka harus melakukan koordinasi dengan pihak KNKT yang telah berada di posisi penemuan. Menurut Kabasarnas perlakuan terhadap Black Box adalah wewenang KNKT “Apakah boleh ekor diangkat sekaligus? Keputusan ada di KNKT, Basarnas hanya membantu,” jelas Kabasarnas.

Basarnas beserta tim telah mempersiapkan krain yang berada di Kapal Crest Onyx dengan kemampuan maksimal 70 ton. Bagian ekor yang ditemukan sudah terkait dengan tali dan balon, bahkan ada sinyal menempel di tali, dengan demikian keberadaannya tetap terpantau.

Pada operasi SAR hari ke 12, ada beberapa kapal yang dirubah penempatannya. Kapal Geo Survey bersama beberapa penyelam akan digeser ke objek yang telah terdeteksi sebelumnya namun belum terkonfirmasi. Sementara itu 2 kapal jepang akan meninggalkan mission area pada hari Jumat besok. Sesuai hasil evaluasi dan analisa Basarnas beserta unsur terkait lainnya maka secara bertahap kekuatan bantuan dari negara sahabat akan dikurangi. Penempatan kapal-kapal didasarkan pada kemampuan alat dan sistem yang ada, menyesuaikan dengan sasaran operasi SAR. Kabasarnas menegaskan bahwa keputusan datangnya dari informasi yang akurat dari satuan-satuan di lapangan. “Informasi bisa dari bermacam-macam sumbernya, tapi saya punya jariangan komando dan pengendalian, dan mereka patuh serta disiplin untuk melakukan koordinasi, instruksi, dan kemudian bisa sewaktu2 saya rubah,” tegasnya.

Terkait penggunaan alat finger locater, Kabasarnas menjelaskan bahwa alat tersebut dapat bekerja optimal apabila sekitar lokasi tidak terdapat gangguan kapal-kapal lainnya. “Jika masih menempel di ekor tidak perlu digunakan, namun jika tidak ada atau terlepas, kapal lainnya minggir maka finger locater baru masuk,” tegas Kabasarnas. Penggunaan sonar juga perlu pengaturan, ketika penyelaman sedang berlangsung maka sonar tidak boleh dihidupkan. Gelombang sonar yang memancar dapat merusak pendengaran (telinga) para penyelam. Keselamatan tim SAR tetap harus diutamakan dalam pelaksanaan operasi SAR. (red/bsarnas).

 

Post a Comment

 
Copyright © 2010 - 2013. www.potretri007.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Editing by CTM