Masalah Sosial harus menjadi Prioritas bagi Pemerintah selain Prioritas lainnya
Medan | Potret - Blusukan bukanlah hanya wacana dengan melihat kita akan tahu apa apa yang terjadi disekitar kita, terkadang kita hanya melihat tidak pernah tuk berhenti menyapa, tidak pernah kita peduli terhadap tunawisma, dan tidak pernah untuk turun dari Mobil Mewah yang kita banggakan melihat mereka yang kita lihat mereka adalah hina.
Namun Prinsip itu tidak berlaku bagi Camellia Panduwinata Lubis, yang dikenal dengan Camel PETIR (PENGHUNI TERAKHIR) disaat berjalan jalan di seputaran daerah Medan sehari setelah dia turun dari Jakarta ke Medan untuk menemui orang tua dan keluarga di Medan, Camell mengitari Jalan Brigjen Zein Hamid Kecamatan Medan Johor jumat 8/5/2015, Camell berhenti dan turun dari mobil melihat seorang warga yang diperkirakan berusia 68 tahun (Bapak Effendi) yang ingin pulang dengan berjalan kaki, Camell menyapa warga tersebut. " saya mau jalan pulang tidak ada ongkos", ungkap Bapak Effendi.
Dari raut wajah camell melihat kepedihan dan Penatnya salah satu warga masyarakat yang pulang mencari rezeki pulang kerumah dengan berjalan kaki dengan jarak tempuh yang jauh, untuk tidak mengurangi pundi pundi yang diraih seorang tua untuk keluarganya, namun tidak ada satupun warga masyarakat medan yang berlebih untuk memperhatikan hal yang seperti itu.
Dalam Perjalanan Camell juga melihat tunawisma (Butet) usia berkisar 60 yang dalam duduk sama tingginya dengan seorang tunawisma, dalam raut wajah Camell merasa perlu untuk masalah seperti ini menjadi prioritas bagi Pemerintah Kota Medan untuk melindungi dan mengayomi masyarakat bukan hanya sebatas wacana sesuai amanat undang undang dasar 45.
“Apalagi seperti ini, sudah tua dan gak bisa kerja lagi, harusnya lebih diperhatikan, di setiap jalan di setiap sudut (jika) ada seperti ini harus lebih tanggap, Medan pengen jadi maju kan? Harus memperhatikan hal-hal seperti ini, tidak boleh lagi ada yang seperti ini. Dan saya yakin masyarakat Medan punya hati nurani yang luar biasa,” Ungkapnya.
tidak hanya itu Camell juga mengunjungi Pekan yang berada di Jalan Antariksa Bandara Polonia, Camell disambut hangat oleh masyarakat dan menjadi pusat perhatian warga, yang selama ini mereka hanya bisa melihat dilayar kaca. Mereka merasa senang dan bahagia akan kedatangan Camell. Camell langsung mengajak ibu ibu untuk foto selfie. Tidak ada rasa canggung sedikitpun di raut wajah Camell, karena dia dibesarkan di Medan dan mengecam pendidikan sampai perguruan tinggi di Medan walaupun memiliki karir dan menjadi terkenal di Ibu Kota. (Su.Red)

Post a Comment