.

.
Home » » MKRI : Waspadai Konspirasi Asing Jajah Indonesia

MKRI : Waspadai Konspirasi Asing Jajah Indonesia

Written By www.potretri007.com on Friday, 8 May 2015 | 18:23:00

MEDAN | DNA - Ratna Sarumpaet selaku ketua Mejelis Kerakyatan Republik Indonesia (MKRI) menegaskan, musuh utama kita adalah konfirasi asing, yaitu penjajah-penjajah yanga ada diluar sana yang ingin menaklukkan kita, dan itu dari dulu begitu, dari zaman Soekarno itu juga ada ditungangi CIA, Soekarno dan pak Harto diturunkan dengan cara begitu, yang ini sebenarnya perlu diingatkan supaya kita secara jujur mencatat sejarah, harus ada evaluasi sejarah dan sejarah yang benar.

Saat ini masih banyak rakyat kita tak memiliki tanah dan air di negerinya sendiri, lihat saja hampir semua bagian bumi pertiwi ini sudah dikuasai asing, lalu buat apa kita menyanyikan Indonesia tanah airku? dimana tanah kita dan air kita sebenarnya? tanya Ratna yang pernah mengkritik pedas Megawati Soekarno Putri tersebut.
 Penegasan itu dilontarkan Ratna saat mengisi acara konsolidasi anak bangsa "Solusi untuk Indonesia" yang digelar di Hotel Miyana Jalan H.Anif Medan yang diselenggarakan Saharuddin selaku Ketua Laskar Anti Korupsi Pejuang 1945 (LAKI P-45) kota Medan bekerjasama dengan AMMI Kota Medan diketuai Muchtar, K-Semar diketuai Togar Lubis, dan MKRI, Selasa (05/05/2015).

Lebih lanjut dalam sambutannya Ratna mengatakan, Kalau membicarakan bangsa ini buat saya seperti membicara luka yang kadang-kadang tak terbayang kayak apa untuk menyembuhkannya, tapi dengan kehadiran dengan antusias dari Medan mari energi dari Medan ini nantinya kita sebarkan keseluruh Indonesia. Tidak ada yang tak mungkin kalau kita mau, kita ada yang tak mungkin saya selalu mengingatkan kawan-kawan di MKRI serta kawan seperjuangan lainnya "Berjuanglah untuk bangsa ini, banyak orang yang selalu bicara berjuang demi  bangsa tapi  selalu sering mengingat isi kantong, mengingat mungkin kecerewetan istri di rumah yang ingin TV lebih lebar, atau ingin mengikuti kemanjaan anak kita, kita berada diera kini dimana era dimana iman kita dituntut luntur untuk harus sekuat-kuat menjaga.

Tahun 1998 saya masih berada di penjara pondok bambu  karena saya melawan pak harto karena di Indonesia dilarang berkumpul lebih dari 5 orang saat mengelar pertemuan sidang puncak rakyat.Pada Zaman SBY saya juga dituduh mau kudeta, sekarang kita mau ngapai..apa kita sudah siap mau revolusi?, tentu saja saya berkelakar..revolusi itu maksud saya adalah revolusi berfikir bahwa kita berbangsa tidak mungkin dan tak boleh bermusuhan.

Perjuangan itu membutuhkan resiko membutuhkan  pengorbanan dan karena itulah kita harus selalu ingat
iman, sebab keimanan itu selalu dikaitkan pada agama dan agama itulah yang mengajarkan pada kita harus bagaimana.

Saya tak pro pada siapa-siapa melainkan hanya pro pada  bangsa ini, saya pro pada kebenaran, saya tak suka ada seseorang yang difitnah hanya untuk kepentingan merebut sebuah kekuasan.
Yang berkuasa kalau dimulai dengan fitnah lalu mau dibawa kemana?.

Krisis moneter yang tahun 1997 itu dituduhkan pada Pak  Harto dan Pemerintahan sehingga itulah seolah-olah Pak Harto harus turun.Kebenaran waktu itu adanya konsfirasi asing ada IMF, ada bank dunia, ada CIG dan banyak kali konfirasi asing yang ingin menciptakan ketergantungan di asia tenggara dan itu dimulai dari cost di Thailand lalu ke rupiah, rupiah kita digoncang hingga jatuh dari Dollar sehingga waktu itu banyak orang mengadaikan emas dan kita tiba-tiba merasa sangat miskin, hingga muncullah Pedagang Kaki Lima (PKL), PKL yang dianggap mengotori badan jalan hingga PKL disepaki /digusur Pemerintah, padahal itu terjadi akibat adanya kemerosotan ekonomi kita.

Kemerosotan ekonomi kita dimulai dari terjadinya pertanda tanganan ILO, IMF dengan Indonesia  dan Indonesia siap berutangdan si IMF sudah siap dengan siap dengan uang yang diutangkan serta siap dengan pemberian peraturan Neoliberalisme yakni menganut perdagangan bebas yang mementingkan kapitalisme, imperisme, dan kolonialisme, buat aku itu penjajahan sebab penjajahan itu tidak ada benarnya.

Jumlah utang kita ke IMF tak jelas berapa jumlahnya  akantetapi akibat utang IMF itu kita harus membayarnya dengan menjalankan aturan mereka bahkan mau merubah Undang-Undang dasar kita yakni mau menghapus UUD pasal 33 1945, kalau pasal 33 ini diikuti harusnya Indonesia  makmur, tak seperti saat ini.

Harusnya kita tak seperti seperti pemangsa, ada yang salah dalam tata kelola bangsa kita, pengelolaan ini dirusak, dulunya zaman pak SBY juga tahu dan bodiono tak mau tahu serta Sri Mulyani otak IMF yang begitu cerdas seharusnya bangsa punya wanita seperti dia tapi buat apa cerdas tapi tak ada naluri bagi bangsa kita.

Penjajah intinya ingin memecah belah, mau penjajah neoliberal kek, imprelis kek, kenapa kita menolak pasar bebas? sebab itulah yang menyebabkan kita akan terus berutang seperti dialami masyarakat kita saat ini ketergantungan kredit sepeda motor hingga menghilangkan rasa kepedulian kita pada sesama akibat paham ekonomi neoliberalisme padahal kita berdasarkan paham bergotong royong sesuai nilai Pancasila.Tegasnya disambut tepuk tangan meriah di pertemuan tersebut.(Salim/Leo).

Post a Comment

 
Copyright © 2010 - 2013. www.potretri007.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Editing by CTM