
Dimana kasus penganiayaan berat ini terjadi pada hari Rabu malam minggu kemarin sekira pukul 23.00 WIB di kawasan Titi Satu Kelurahan sicanang Belawan, di saat warga melakukan unjuk rasa terhadap jalan yang rusak, di mana surat Lurah agar Damtruk tidak boleh lewat membawa pasir laut, namun pengawas Damtruk Pasir dari oknum TNI AD tersebut membabibuta membantai para warga.
Menurut korban Wagiman usai dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Belawan, Senin (31/08) mengatakan, sampai saat ini para pelaku penganiayaan dari oknum TNI AD yang indentitasnya sudah diketahui tersebut namun belum juga ditangkap padahal mereka para pelaku sudah kita laporkan ke Sub Den Pom Belawan.
Meski para pelakunya sewaktu diperiksa datang ke PM Belawan, namun belum juga ditahan sampai sekarang diduga pihak PM justru terkesan melindungi sesama korpsnya, "Saya sebagai masyarakat hanya mohon keadilan dimata hukum sajalah bang sebab negara kitakan negara hukum bukan negara koboy main hakim sendiri, kenapa mereka belum juga ditangkap sampai sekarang, malah berkeliaran di Belawan menganggarkan seragam loreng yang dibeli dari uang rakyat tersebut,"cetus korban.
Seingat korban, dirinya sebagai warga dipijak pijak dalam Sumur sama enam orang kemudian saya dinaikan keatas mobil dan di bawa ke pelayaran Sicanang Belawan, lalu wajah korban ditumbuki serta kepala korban dibacok Sersan Subagiok dan kawan kawan kemudian disuruh meneken surat perdamaian, lalu saya diantarkan pulang di pasar saja, mereka pelakukan saya bagai PKI sudah tidak wajar lagi bang, cetus korban.
"Saya mohom, kalau pelaku ini belum ditangkap juga, maka saya akan surati Panglima TNI di jakarta bahkan sampai ke Presiden demi menuntut rasa keadilan dimata hukum bang,"ungkap korban yang masih merasakan sakitnya bekas penganiayaan oknum TNI tersebut.
Sementara itu sesuai amatan di jalan Sicanang Belawan hingga kini masih rusak parah akibat bebas masuknya truk pasir dan kayu bertonase lebih mendapatkan bekingan dan pengawalan dari oknum aparat TNI.Warga saat ini bertanyatanya sebenarnya fungsi oknum TNI itu untuk apa? apakah untuk mengawal truk pasir dan kayu atau untuk menjaga kedaulatan NKRI dan rakyat, ini justru sebaliknya.
Warga dan keluarga korban berharap agar Pangkostrad Letjen Edy Rahmady yang juga mantan Pangdam I Bukit Barisan agar segera menertibkan oknum aparat yang menyalahi tugas malah melakukan penyiksaan terhadap warga dan oknum wartawan metro 24 jam sebab bila dibiarkan kasus ini maka tak menutup kemungkinan warga akan semankin benci sama TNI padahal TNI itu lahir dari rakyat untuk rakyat.(Lim/Red).
Meski para pelakunya sewaktu diperiksa datang ke PM Belawan, namun belum juga ditahan sampai sekarang diduga pihak PM justru terkesan melindungi sesama korpsnya, "Saya sebagai masyarakat hanya mohon keadilan dimata hukum sajalah bang sebab negara kitakan negara hukum bukan negara koboy main hakim sendiri, kenapa mereka belum juga ditangkap sampai sekarang, malah berkeliaran di Belawan menganggarkan seragam loreng yang dibeli dari uang rakyat tersebut,"cetus korban.
Seingat korban, dirinya sebagai warga dipijak pijak dalam Sumur sama enam orang kemudian saya dinaikan keatas mobil dan di bawa ke pelayaran Sicanang Belawan, lalu wajah korban ditumbuki serta kepala korban dibacok Sersan Subagiok dan kawan kawan kemudian disuruh meneken surat perdamaian, lalu saya diantarkan pulang di pasar saja, mereka pelakukan saya bagai PKI sudah tidak wajar lagi bang, cetus korban.
"Saya mohom, kalau pelaku ini belum ditangkap juga, maka saya akan surati Panglima TNI di jakarta bahkan sampai ke Presiden demi menuntut rasa keadilan dimata hukum bang,"ungkap korban yang masih merasakan sakitnya bekas penganiayaan oknum TNI tersebut.
Sementara itu sesuai amatan di jalan Sicanang Belawan hingga kini masih rusak parah akibat bebas masuknya truk pasir dan kayu bertonase lebih mendapatkan bekingan dan pengawalan dari oknum aparat TNI.Warga saat ini bertanyatanya sebenarnya fungsi oknum TNI itu untuk apa? apakah untuk mengawal truk pasir dan kayu atau untuk menjaga kedaulatan NKRI dan rakyat, ini justru sebaliknya.
Warga dan keluarga korban berharap agar Pangkostrad Letjen Edy Rahmady yang juga mantan Pangdam I Bukit Barisan agar segera menertibkan oknum aparat yang menyalahi tugas malah melakukan penyiksaan terhadap warga dan oknum wartawan metro 24 jam sebab bila dibiarkan kasus ini maka tak menutup kemungkinan warga akan semankin benci sama TNI padahal TNI itu lahir dari rakyat untuk rakyat.(Lim/Red).
Post a Comment