BELAWAN | POTRET RI - Hore, tahun ini Menteri Kelautan Perikanan akan memberikan bantuan sebanyak 4000 unit kapal ikan Se- Indonesia, paling tidak perkabupaten/kota bisa dapat 30 unit kapal serta dana bantuan sebanyak Rp 15 hingga 16 miliar bagi nelayan .
Kabar baik tersebut disampaikan ketua DPD HNSI Sumut H.Syah Affandin, SE dalam sambutannya di acara pelantikan DPC.HNSI Kota Medan diketua HT.Bahrumsyah dan Sekretaris Ismail Abdullah di Wisma Hanafiah Belawan (Jumat sore 11/09/201) yang dihadiri ribuan massa nelayan.Syah Affandin yang akrab disapa bang Ondin ini juga mengaku kabar baik tersebut diperolehnya setelah pertemuan dengan Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudji Astuti di Jakarta. dalam amanat Bu Susi, kata Ondin kita harus kembali menjadi pelaut dinegeri sendiri.
Kabar baik tersebut disampaikan ketua DPD HNSI Sumut H.Syah Affandin, SE dalam sambutannya di acara pelantikan DPC.HNSI Kota Medan diketua HT.Bahrumsyah dan Sekretaris Ismail Abdullah di Wisma Hanafiah Belawan (Jumat sore 11/09/201) yang dihadiri ribuan massa nelayan.Syah Affandin yang akrab disapa bang Ondin ini juga mengaku kabar baik tersebut diperolehnya setelah pertemuan dengan Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudji Astuti di Jakarta. dalam amanat Bu Susi, kata Ondin kita harus kembali menjadi pelaut dinegeri sendiri.
Bu Susi secara tegas menyatakan agar ansuransi bagi nelayan harus tepat sasaran tapi BPJS lebih penting lagi.Sebegitu besar bantuan bagi nelayan diberikan Pemerintah kita hanya bermaksud untuk mensejahterakan nelayan sehingga wajar kalau kita nantinya maksimal memanfaatkan bantuan tersebut dengan sebaiknya.
Saat ini sudah ada kapal asing yang memiliki alat tangkap jaring pukat yang panjangnya 120 Km dilaut dalam sehari mampu menghasilkan ribuan ton ikan, itu sama artinya seperti dua tahun nelayan kita kelaut menggunakan kapal ukuran 10 GT.
Saat ini sudah ada kapal asing yang memiliki alat tangkap jaring pukat yang panjangnya 120 Km dilaut dalam sehari mampu menghasilkan ribuan ton ikan, itu sama artinya seperti dua tahun nelayan kita kelaut menggunakan kapal ukuran 10 GT.
Jadi kehadiran Kepmen KP Nomor 02 tahun 2015 itu sebenarnya untuk mencegah praktik kapal pengeksploitasi sumber daya laut kita dan nantinya Permen tersebut kita perjuangkan agar dapat disesuaikan dengan kondisi alat tangkap di daerah kita.Papar Ondin yang juga anggota DPRD Sumut dari fraksi PAN tersebut.
Kita berharap kedepan nelayan kecil bisa mendapatkan bantuan yang tepat sasaran, keberadaan masuknya ikan impor harus transparan sebab ikan impor juga dibutuhkan tatkala pasokan ikan lokal kita merosot demi keberlangsungnya sejumlah usaha industri pengalengan ikan maupun usaha pemindangan.Kita harapkan dalam kegiatan ikan impor ini nantinya selain berlaku transparan namun juga harus ada kerjasama melibatkan pekerja nelayan sehingga ada simbiosis mutualisme antara nelayan dan pengusaha.
Selamat bekerja bagi ketua dan sekretaris serta para penggurus lainnya untuk bekerja lebih baik lagi demi perjuangkan aspirasi nelayan.Dan saya ucapkan termakasih pada kepengurusan HNSI Kota Medan yang lalu telah mengabdi bagi masyarakat nelayan.Ujarnya mengakhiri disambut tepuk tangan meriah dari massa nelayan yang berhadir.( Yahya/Salim).
Post a Comment