
Peristiwa yang berawal saat warga memblokade jalan SMA Negeri 2 Medan, dan persimpangan komplek CBD Polonia Medan, Penghalangan jalan ini dilakukan akibat pematokan sebidang tanah oleh TNI AU di jalan pipa Medan.
Sekretaris LSM Peduli Rakyat Republik Indonesia Sumatera Utara Tigor Siregar menyatakan kekecewaan tindakan sadis ratusan personel TNI AU menyerang warga yang hendak pulang ke rumah masing masing setelah melakukan demonstrasi,"kenapa disaat masyarakat ingin merayakan kemerdekaan terjadi pemukulan dan penyiksaan layaknya binatang, dan ada juga korban anak anak".
Sekretaris LSM Peduli Rakyat Republik Indonesia Sumatera Utara Tigor Siregar menyatakan kekecewaan tindakan sadis ratusan personel TNI AU menyerang warga yang hendak pulang ke rumah masing masing setelah melakukan demonstrasi,"kenapa disaat masyarakat ingin merayakan kemerdekaan terjadi pemukulan dan penyiksaan layaknya binatang, dan ada juga korban anak anak".
Sementara Ketua Harian Yayasan P2AP3 KENRI Salim merupakan warga sari rejo mengatakan, "tindakan TNI AU patut dikecam, karena melakukan penganiayaan kepada wartawan dan warga, apalagi wartawan yang melakukan tugas peliputan diatur dalam undang- undang pers, dan kami sangat menyesali tindakan Anggota TNI AU yang melukai beberapa warga dan menyakiti masyarakat".Anggota TNI Angkatan Udara diduga melakukan penembakan dengan peluru karet saat bentrok dengan warga kelurahan sarirejo, kecamatan Medan polonia, kota medan,dan melakukan penyiksaan kemungkinan bisa dipidana serta melanggar HAM, dan Penistaan Agama.Akibatnya seorang warga kena peluru karet di perut, raja mengaku, tidak menyangka kena peluru karet di bagian perutnya, pria bertubuh ceking ini mengaku tiba- tiba merasa perih dibagian perut dan merasakan ada darah yang mengalir dari perutnya.

Adapun korban kekerasan TNI AU MEDAN Saat ada nya unjuk rasa pematokan tanah warga Kr.Sari Rejo Polonia Medan Senin 15 Agustus 2016, Fadli, 22 thn Jl. Teratai gg.
Post a Comment