MEDAN | POTRET RI - Ketua Umum Yayasan Pendukung Pejuang Angkatan Pembangunan Pertanian dan Perintis Kemerdekaan Republik (YP2AP3KENRI) dan LSM PRRI Hj.Syamsiah Aswati meminta pada Presiden RI guna memerintahkan Panglima TNI agar segera mencopot jabatan KASAU dan Danlanud Medan karena rakyat telah dicederai hati dan fisiknya.Rabu (17/08)."Oknum TNI AU di Polonia Medan dalam menanggani aksi protes warga menolak pembangunan Rusunawa tak lagi mengindahkan hukum malah bertindak brutal serta melanggar Hak Azasi Manusia (HAM) padahal warga memperjuangkan haknya atas tanah di kawasan Polonia Medan sesuai menang dalam putusan Mahkamah Agung (MA),"cetus Hj.Syamsiah Wati pada wartawan yang menyesalkan para wartawan juga menjadi korban penganiayaan oknum TNI AU di kawasan Polonia Medan tersebut.
Peristiwa yang berawal saat warga memblokade jalan SMA Negeri 2 Medan, dan persimpangan komplek CBD Polonia Medan, Penghalangan jalan ini dilakukan akibat pematokan sebidang tanah oleh TNI AU di jalan pipa Medan.
Sekretaris LSM Peduli Rakyat Republik Indonesia Sumatera Utara Tigor Siregar menyatakan kekecewaan tindakan sadis ratusan personel TNI AU menyerang warga yang hendak pulang ke rumah masing masing setelah melakukan demonstrasi,"kenapa disaat masyarakat ingin merayakan kemerdekaan terjadi pemukulan dan penyiksaan layaknya binatang, dan ada juga korban anak anak".
Sekretaris LSM Peduli Rakyat Republik Indonesia Sumatera Utara Tigor Siregar menyatakan kekecewaan tindakan sadis ratusan personel TNI AU menyerang warga yang hendak pulang ke rumah masing masing setelah melakukan demonstrasi,"kenapa disaat masyarakat ingin merayakan kemerdekaan terjadi pemukulan dan penyiksaan layaknya binatang, dan ada juga korban anak anak".
Sementara Ketua Harian Yayasan P2AP3 KENRI Salim merupakan warga sari rejo mengatakan, "tindakan TNI AU patut dikecam, karena melakukan penganiayaan kepada wartawan dan warga, apalagi wartawan yang melakukan tugas peliputan diatur dalam undang- undang pers, dan kami sangat menyesali tindakan Anggota TNI AU yang melukai beberapa warga dan menyakiti masyarakat".Anggota TNI Angkatan Udara diduga melakukan penembakan dengan peluru karet saat bentrok dengan warga kelurahan sarirejo, kecamatan Medan polonia, kota medan,dan melakukan penyiksaan kemungkinan bisa dipidana serta melanggar HAM, dan Penistaan Agama.Akibatnya seorang warga kena peluru karet di perut, raja mengaku, tidak menyangka kena peluru karet di bagian perutnya, pria bertubuh ceking ini mengaku tiba- tiba merasa perih dibagian perut dan merasakan ada darah yang mengalir dari perutnya.
"Aku kaget pas tiba tiba perutku perih, pas kulihat darah sudah banyak keluar melalui pinggangku", katanya di rumah sakit mitra sejati. TNI AU saat mengamankan Warga Sarirejo, Medan polonia yang terlibat aksi pemblokiran jalan terkait sengketa lahan", ujarnya.
Adapun korban kekerasan TNI AU MEDAN Saat ada nya unjuk rasa pematokan tanah warga Kr.Sari Rejo Polonia Medan Senin 15 Agustus 2016, Fadli, 22 thn Jl. Teratai gg.
Ikhlas Sari Rejo. Luka tembak tangan kanan, Wahyu, 19 thn, alamat sda, luka tembak tangan kiri, Ahmad, 22 thn, alamat sda, luka tembak leher kiri, Raja, 26 thn, alamat Karang Sari Golf, luka tembak dipinggang kanan., Iman Rizki, 19 thn, alamat jl. Mawar lk 5 karang sari, luka lembam sekujur tubuh, M. Iqbal, 31 thn, alalat jl. Antariksa gg. Cempaka Sari Rejo, luka lebam sekujur tubuh, Gunawan, 22 thn, alamat jl. Antariksa, luka tembak betis kanan, M. Syukur Dhalimunte, 55 thn, almt jl. Antariksa, luka lebam punggung, Array. A Argus, 28 thn, wartawan Tribun, Andi Safrin, 36 thn, wartawan MNC TV, luka lembam, dan kemungkinan bertambahnya korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Sejati.(red/Mdn).
Adapun korban kekerasan TNI AU MEDAN Saat ada nya unjuk rasa pematokan tanah warga Kr.Sari Rejo Polonia Medan Senin 15 Agustus 2016, Fadli, 22 thn Jl. Teratai gg.
Post a Comment