.

.
Home » , , , » Pekerjaan dengan Anggaran Negara mengakibatkan Hilangnya Mata Pencaharian Petani setempat

Pekerjaan dengan Anggaran Negara mengakibatkan Hilangnya Mata Pencaharian Petani setempat

Written By Redaksi News on Wednesday, 31 May 2017 | 01:37:00


Asahan | Potret RI - Baru baru ini tanah milik Pemda Bukit Perkemahan Bokir wilayah P.Rakyat dikerjakan dengan tidak sesuai dengan perencanaan yang nota bene asal asalan, diduga pemborongnya CV.Alam Jaya Bersama dari Kisaran Kab.Asahan.

Menurut informasi yang mengaku sebagai mandor lapangan yang kerja U.Harahap mengatakan kepada warga Jhon Simanjuntak bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan ditahun 2012 akan membuat bangunan Perkantoran Perkemahan Pramuka di tanah bukit bokir.

Dengan Pemaparannya wilayah kampung bakal ramai dan maju, karena posisinya di pinggir jalan Pasar Lintas Sumut termasuk wilayah Kec. Pulau Rakyat desa Mekar Sari dusun IV Sibayak Kab. Asahan.

Jhon simanjuntak membenarkan pernyataan U. Harahap yang mengaku mandor lapangan,"kebetulan tepat pada hari sabtu tanggal 08 september 2012 langsung ada terlihat 1 (satu) unit alat berat teraktor beko yang sedang kerja di tanah bukit di lokasi itu".

Masyarakat pada awalnya merasa bangga masyarakat setempat dan banyak orang mengatakan semenjak duduk menjadi Bapak Bupati kita Pemerintah Kabupaten Asahan Drs. H. Taufan Gama Simatupang MAP,"kemungkinan desa kita ini bakal ramai dan maju", ungkap warga setempat.

tetapi ada seorang masyarakat petani yang membuat usaha kolam perikanan di desa Mekar Sari dusun IV Sibayak meras dirugikan dan menghancurkan lahan petani, karena sumbernya dari proyek dan perbuatan pemborongnya karena dikerjakan tanah lahan milik Pemda itu dengan asal Jadi.

Maka warga yang bernama Jhon Simanjuntak telah membuat permohonan kepada Pemerintah Kabupaten  Asahan, supaya dibantu atas kejadian yang menimpa kehidupannya, musibah berawal pada tanggal 3 November 2012 bahwa musibah banjir seperti danau toba mengakibatkan ada pekerjaan  asal jadi  dilakukan pemborong di area berbatas langsung dengan tanah masyarakat petani di Pulau Rakyat, dengan membangun bendungan asal jadi tanpa ada dibuat bis atau riol untuk jalan pembuangan air.

Akibat dari Pekerjaan asal jadi bendungan yang dibangun dengan anggaran Negara pecah karena parienya (saluran air-red)  ditutup habis , sehingga air bertambah selama satu minggu, sebelum pecah bendungan yang dikerjakan pemborong.

"terlihat seperti danau toba mungkn supaya ada pandangan mata untuk dilihat orang dan masyarakat yang melintas di jalur lintas", ungkap Jhon dengan kesalnya. Airpun meluap dan bendungan pun pecah terus menyasar ke lahan petani yang sudah jadi dibuat usaha Kolam ternak yang berisi Ikan.

Lahan petani yang berisi ikan di kolam total lenyap dengan luas kolam enam rante digenangi air seperti Danau Toba. "Memang Pekerjaan saya sebagai petani", ungkap Jhon Simanjuntak.

Dengan luas lahan 6 (enam) rante miliknya dirubah menjadi usaha mandiri untuk memelihara Ikan Tawar, Ikan Mas, Ikan Nila, Ikan Lele Jumbo, Ikan Rawang diwilayah Kec. Pulau Rakyat Desa Mekar Sari Dusun IV Sibayak.

Kehidupan yang berdasarkan dari petani untuk memenuhi kehidupan keluarga baik pendidikan musnah akibat ulah perbuatan pekerja bendungan yang asal jadi di Tanah Milik Pemda menyebabkan hilangnya mata pencaharian warga setempat.

Kerugian akibat bendungan tersebut diperkirakan kurang lebih 100 juta hilang, termasuk biaya dari pembuatan kolam, pengadaan benih ikan, makanan ikan dan biaya perawatan kolam. Sampai saat ini tidak ada solusi dan jawaban dari Pemerintah Kabupaten Asahan.(Red.Su)


Post a Comment

 
Copyright © 2010 - 2013. www.potretri007.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Editing by CTM