"Bilal Mayit, Hj. Nek Ndut yang Berusia 88 tahun masih tetap kuat sebagai Pelayan Masyarakat"
Medan | Potret RI, 7/6/2017, Pembekalan dan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Medan, melalui Peraturan Walikota Medan Nomor 19 tahun 2017, dan menetapkan Peraturan Pemberian Jasa Pelayanan Masyarakat kepada Pelayan Masyarakat khususnya para Bilal.
Diantara Pembekalan dan Pembinaan yang hadir kebanyakan sudah memberikan yang terbaik kepada warga disekitar mereka tinggal, Pembekalan yang telah diadakan untuk yang ke 4 (empat) kali oleh Pemerintah Kota Medan bersama dengan Dinas Sosial, Pendidikan serta Dari Dinas Kesehatan dijelaskan oleh salah satu Panitia Penyelenggara Pembekalan dan Pembinaan bagi bilal mayit.
Pembinaan para Bilal mayit Kali ini diadakan di Gedung serbaguna Milik PWI Jalan Adi Negoro, Peserta yang hadir kurang lebih 300 orang bilal dari berbagai usia, dan kebanyakan sudah berusia diantara 60 sampai 80 an di sekecamatan Medan Tembung dan Kecamatan Medan Perjuangan. Pada session awal dibuka dengan memberikan informasi kesehatan bagi Pelayan Masyaraat yang dibawakan Dr. Pocut.
"Mengingat tugas yang berat tersebut, dibutuhkan kesehatan yang optimal, bagi para Bilal Mayit, perlu diperiksa kesehatannya secara rutin agar penyakit bisa dipantau sedini mungkin", ungkap Dr. Pocut.
Tugas Bilal Mayit Bukanlah pekerjaan yang mudah, berdasarkan tugas Bilal inilah Pemko memberikan dan menambah keilmuan para Bilal Mayit yang menjadi tanda tanda kematian, Disamping keilmuan Medis yang disampaikan, Narasumber juga yang diwakili oleh Bilal yang telah lama menjadi Bilal mayit memaparkan kesiapan memandikan Jenazah sampai persiapan Keliang lahat.
Disamping itu Bilal yang telah berusia 88 tahun Tampak dari Peserta, yaitu Hj. Ndut yang akrab dipanggil warga tembung nek ndut. Nenek Ndut telah bertugas sebagai pelayan masyarakat sejak berusia 10 tahun, yang diturunkan ilmu nya dari orang tua Nek Ndut.
"Nenak sudah melakukan pekerjaan ini sejak usia 10 tahun sampai sekarang ini, waktu usia itu saya membantu ibu saya, saat ibu mau memandikan mayit, saya yang menyiramkannya, saat kain kafan mau disatukan saya yang menjahitkannya", ungkap Nek Ndut.
Dengan wajah riang, dan mata yang masih awas, walau sudah usia yang diberikan melebihi rata rata, Nek Ndut tetap bersemangat menjalankan kegiatannya sehari hari, Pekerjaan mulia ini diteruskan ke Anaknya. Pernah dalam suatu masa, kemungkinan orang yang belum tentu bisa amanah dan ikhlas melakukan apa yang pernah dialami Nek Ndut dalam memandikan mayit yang tidak utuh.
"Pernah memandikan mayit yang tidak utuh, Nenek harus mengumpulkan potongan tubuh tersebut, kemudian memandikan dan mengkafankan", ungkap Nek Ndut didampingi Drs.Ahmad Ali Lubis. Nek ndut Sangat senang dan Merasa pekerjaannya selama ini menjadi perhatian Pemerintah Daerah saat akhir Acara.
Drs. Ahmad Ali Lubis menanggapi akan kegiatan Pemko Kota Medan ini sangat bermanfaat bagi Pelayan Masyarakat khususnya Bilal Mayit, "Tidak ada orang yang bisa melakukan pekerjaan Bilal ini yang tidak memiliki ilmu dan memiliki hati yang ikhlas serta amanah, terpercaya sikapnya dalam setiap pekerjaan melakukan fardhu kifayahnya seseorang". Keseluruhan Peserta yang hadir juga mendapatkan sertifikat dari Pemerintah Daerah, sebagai salah satu Pelayan Masyarakat. (Red.Su/TIM)
Post a Comment