JAKARTA | POTRET - Puluhan massa tertumpah di sekitar gedung Mahkamah Kontitusi hari ini namun aparat kepolisian dan TNI menetapkan siaga satu bagi pengamanan Putusan Mahkamah Konstitus terkait gugatan Penyelenggaraan Pemilihan Presiden oleh salah satu pasangan capres, pada Kamis (21/8).
"Pengamanan hasil putusan MK terkait gugatan pilpres tidak jauh berbeda dengan pengamanan pileg dan pilpres. Bantuan Kekuatan pengaman Polri tetap diberikan oleh TNI," kata Kapuspen TNI Mayjen Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Fuad M Basya di Jakarta.
Menurut Fuad, bantuan pengaman kepada Polri ini sesuai MoU yang telah ditandatangani oleh Pimpinan TNI dan Mabes Polri. Bantuan Pengamanan oleh TNI mulai tahapan awal pilpres, pelaksanaan dan gugatan ke MK sampai putusan.
"Bantuan pengamanan oleh TNI mulai tahapan pilpres awal, hingga gugatan ke MK sebanyak 30 ribu personel diseluruh Indonesia. Sedangkan dari Polri 23 ribu personel," katanya.
Selain itu, Panglima TNI juga menekan TNI mengerahkan satuan-satuan khusus seperti Kostrad, Kopassus, Marinir, Paskhas untuk pengamanan cadangan dan siap bantu pengamanan bila situasi yang tidak kondusif.
Untuk antisipasi pergerakan massa dari daerah ke Jakarta, TNI sudah melakukan upaya intelijen teritorial di daerah agar pergerakan massa tersebut tidak terjadi penumpukan di Jakarta guna antisipasi konflik.
"Kita tidak mengharapkan terjadi rusuh dan mudah-mudahan tidak terjadi. Saya yakin mereka adalah taat konstitusi. Apapun putusan beliau akan menerima. Apalagi mengerahkan massa, saya yakin mereka tidak akan mengerahkan massa," tutur Kapuspen.
Dia menambahkan personel keamanan Polri dan TNI sudah siap di setiap titik. Mudah-mudahan tidak terjadi hal buruk. "TNI sudah jelas taat hukum, aturan dan azas, apapun putusan MK kita siap mengamankan," pungkasnya.(potret/Jkt).
"Pengamanan hasil putusan MK terkait gugatan pilpres tidak jauh berbeda dengan pengamanan pileg dan pilpres. Bantuan Kekuatan pengaman Polri tetap diberikan oleh TNI," kata Kapuspen TNI Mayjen Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Fuad M Basya di Jakarta.
Menurut Fuad, bantuan pengaman kepada Polri ini sesuai MoU yang telah ditandatangani oleh Pimpinan TNI dan Mabes Polri. Bantuan Pengamanan oleh TNI mulai tahapan awal pilpres, pelaksanaan dan gugatan ke MK sampai putusan.
"Bantuan pengamanan oleh TNI mulai tahapan pilpres awal, hingga gugatan ke MK sebanyak 30 ribu personel diseluruh Indonesia. Sedangkan dari Polri 23 ribu personel," katanya.
Selain itu, Panglima TNI juga menekan TNI mengerahkan satuan-satuan khusus seperti Kostrad, Kopassus, Marinir, Paskhas untuk pengamanan cadangan dan siap bantu pengamanan bila situasi yang tidak kondusif.
Untuk antisipasi pergerakan massa dari daerah ke Jakarta, TNI sudah melakukan upaya intelijen teritorial di daerah agar pergerakan massa tersebut tidak terjadi penumpukan di Jakarta guna antisipasi konflik.
"Kita tidak mengharapkan terjadi rusuh dan mudah-mudahan tidak terjadi. Saya yakin mereka adalah taat konstitusi. Apapun putusan beliau akan menerima. Apalagi mengerahkan massa, saya yakin mereka tidak akan mengerahkan massa," tutur Kapuspen.
Dia menambahkan personel keamanan Polri dan TNI sudah siap di setiap titik. Mudah-mudahan tidak terjadi hal buruk. "TNI sudah jelas taat hukum, aturan dan azas, apapun putusan MK kita siap mengamankan," pungkasnya.(potret/Jkt).
Post a Comment