BELAWAN | POTRET - Puluhan buruh alih daya yang dipekerjakan pada bagian produksi di PT Permata Hijau Group (PHG) menggelar aksi unjuk rasa damai disekitar pintu masuk utama perusahaan pengolahan kelapa sawit di Belawan, Senin (1/9) Pagi.Sejumlah pekerja yang dijumpai wartawan mengatakan, aksi itu terpaksa mereka lakukan karena hingga saat ini pihak perusahaan alih daya yakni PT NMP Medan belum mendaftarkan mereka sebagai peserta Jamsostek serta BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan.
Padahal setiap mereka menerima upah atau gaji pihak perusahaan out sourching melakukan pemotongan langsung sebesar Rp 1.800 dari upah perhari yakni Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu.
Para pekerja juga mengatakan, selama dipekerjakan oleh perusahaan out sourching di PT PHG dalam sepekan mereka hanya bekerja selama 4 hari atau dalam sebulan hanya 20 hari atau berdasarkan surat perintah kerja dari perusahaan dan upah yang diterima juga kerap berkurang.
"Sewaktu direkrut oleh perusahaan out sourching kami membayar tiga ratus ribu bahkan ada ada yang satu juta lima ratus, namun hingga saat ini jam kerja kami tidak menentu, gaji sering dibayar tidak penuh bahkan kami tidak pernah mendapat THR dan kartu BPJS juga tidak kami terima padahal perusahaan tetap melakukan pemotongan gaji dengan dalih untuk biaya BPJS," jelas seorang pekerja mengaku bernama Iqbal didampingi rekannya.
Menyikapi aksi unjuk rasa tersebut seorang pria bermarga Sihombing mengaku dari pihak PT NMP mengatakan kepada pengunjuk rasa akan membayar segala kekurangan gaji pekerja.Ia juga mengatakan meskipun para pekerja belum mendapatkan kartu BPJS Kesehatan tetapi jika pekerja mengalami kecelakaan pihaknya akan menanggung biaya perawatan pada salah satu rumah sakit swasta di Belawan.
Meski telah mendapat penjelasan tersebut para pengunjuk rasa tetap bertahan di lokasi unjuk rasa karena menganggap jawaban pria tersebut sangat tidak masuk diakal, para pekerja tetap menuntut bagaimana kejelasan kartu Jamsostek dan BPJS Kesehatan serta kepastian hari kerja mereka yang selama ini tidak menentu.(potret/Blw)

Post a Comment