Warga Dapatkan Sosialisasi Proyek Seismik 3D Blok Garcinia Pertamina

BELAWAN | POTRET - Ratusan warga di Kelurahan Sicanang Belawan kembali mendapatkan sosialisasi proyek Seismik 3D Blok Garcinia dari pihak Pertamina di kantor Lurah Sicanang Belawan kemarin dihadiri ratusan warga, menyusul Sabtu siang ini (04/04/2015) rencananya diadakan sosialisasi bagi warga Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan.

"Benar bang, rencannya ada pertemuan sosialisasi di kantor Lurah terkait dampak negatif bom seismik yang menyebabkan rumahku retak-retak,"kata Ali Soan, Satgas PDI Perjuangan Marelan tersebut.

Sebelumnya, menurut  RJ Simajuntak selaku penanggung jawab tehnis proyek Seismik Pertamina mengatakan, survei Seismik ini murni proyek Pertamina. Kita siap mengganti kerugian warga yang dampak proyek tersebut. Namun kita terlebih dahulu lakukan pendataan dan uji materi, nanti setelah proyek ini selesai semua kerugian kita ganti”.Ujarnya saat pertemuan dengan warga di aula Kelurahan Sicanang Belawan yang dihadiri langsung Camat Medan Belawan Rudi Faisal Lubis dan Lurah Sicanang Aidil Yusra.

“Ini proyek Pertamina murni. Kami berharap agar proyek mencari sumber minyak ini berhasil. Jadi uang Negara yang digunakan ini tidak sia-sia. Kami bekerja sekitar 5 hari ke depan, dan kami harapkan warga dapat mendukung agar hasilnya signifikan sehingga pendeteksiannya dapat dibaca digunakan selama 20-25 tahun ke depan”. Kata Simajuntak sembari mengaku peledakkannya menggunakan Power Jelli bukan dinamit atau bom.

Ketika ditanya besar anggaran yang dihabiskan, Simajuntak yang didampingi tim kontraktor PT. Elnusa Tbk dan petinggi BPH Migas, penanggung jawab proyek Pertamina itu mengaku tidak tau. “Saya tidak tau besar anggaran yang digunakan, namun yang pasti anggaran ini bukan dari APBN melainkan murni milik Pertamina”. jawab RJ.Simajuntak.


Dalam kegiatan sosialisasi lanjutan tersebut umumnya warga mengaku resah atas dampak yang ditimbulkan dari ledakkan seismik dalam tanah tersebut bahkan warga mengaku rumahnya ada yang retak-retak serta ikan dan udang mereka di tambak ada yang mati sehingga warga menuntut adanya ganti kerugian maupun kovensasi.

Menanggapi beragam keluhan warga tersebut, Subarkah selaku Humas Pertamina menjamin akan bertanggungjawab atas semua kerugian yang dialami warga akibat dampak dari penelitian Seismik tersebut diketahui pihak Kelurahan dan Kecamatan, ia juga membantah suara dentuman tersebut merupakan bunyi yang dihasilkan Bom atau dinamit melainkan menggunakan bahan Jelli yang diledakkan di dalam tanah serta dinilai ramah lingkungan.

Subarkah juga menjelaskan pada warga, sistem perbaikannya nanti akan melibatkan tukang yang diunjuk dari warga setempat bukan pihak Pertamina yang langsung memperbaikinya.Sedangkan bagi warga yang terkena dampak kesehatan nantinya akan ada perobatannya.(Zulham/leo).