.

.
Home » » Wow....! Plastik sudah Menjadi Konsumsi Rakyat Pribumi Indonesia

Wow....! Plastik sudah Menjadi Konsumsi Rakyat Pribumi Indonesia

Written By Redaksi News on Tuesday, 26 May 2015 | 14:16:00


Bekasi | Potret – Di tengah melonjaknya harga beras di pasaran, keberadaan beras palsu harus diwaspadai. Selain sangat sulit dibedakan dengan beras asli, harganyapun lebih murah. Oleh karenanya pemerintah harus mengingatkan dan menindak tegas distributor maupun pedagang yang melakukan penjualan beras plastik.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Heri Gunawan mengungkapkan temuan beras plastik di Kota Bekasi, Jawa Barat, telah menjadi sorotan internasional.

“Beredarnya beras sintetis atau beras berbahan baku plastik di pasar internasional telah menjadi sorotan dan kecaman dari berbagai belahan dunia. Beras plastik ini pertama kali ditemukan dan dijual di pasar Cina, terutama di Taiyuan di Provinsi Shaanxi yang sudah ada kurang lebih sejak tahun 2008 yang lalu,” kata Heri, Kamis (21/5/2015).

Heri mengatakan temuan beras plastik merupakan masalah serius karena merupakan kebutuhan sehari-hari dan terkait dengan kesehatan masyarakat.

Itu sebabnya, kata Heri, Pemerintah harus serius menanggapi kasus tersebut. Selain itu, pemerintah harus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran beras, terutama yang mengandung plastik.

Pemerintah juga diminta tidak melempar tanggungjawab. Masyarakat, katanya, tidak butuh sekedar klaim Kementerian Perdagangan versus Kementerian Pertanian sebagai pihak yang paling benar dan paling bertanggungjawab.

Sikap saling lempar tanggung jawab dan menyalahkan, katanya, justru semakin meresahkan masyarakat dan tidak memberikan solusi apa-apa.

“Kemudian, harga beras yang saat ini terus naik dan tidak menentu akan menjadi pintu masuk produk berbahaya yang dijual murah. Buktinya, peredaran beras plastik semakin marak di pasaran dengan harga yang sangat terjangkau. Modusnya, beras tersebut dicampur dengan beras asli,” kata dia.

‎Heri menambahkan peran Bulog dalam mengantisipasi penimbunan beras oleh tengkulak yang telah mendistorsi pasar beras juga menjadi salah satu alasan beredarnya beras plastik melalui kebijakan impor.

Berdasarkan keterangan media Singapura, Cina saat ini memang sedang memproduksi beras palsu. Beras palsu itu bahkan sudah didistribusikan di Taiyuan, Provinsi Shaanxi.

Tidak hanya itu, dikabarkan beras tersebut juga diekspor ke beberapa negara tetangga. Beras palsu itu terbuat dari gabungan kentang, ubi jalar, dan limbah plastik yang direkayasa sedemikan rupa sehingga berbentuk menyerupai beras. Dan kini Indonesia menjadi korbannya.

Menyingkapi hal ini, Bambang Smit Ketua Gerakan Pribumi Bersatu menyebut, pihaknya tidak kaget bila semua produk Cina masuk ke Indonesia dengan mudah. Justru yang patut dipertanyakan, kata Smit, adalah peran pemerintah yang tidak menunjukkan kepedulian terhadap rakyat.

“Sebelumnya ada kondom bekas. Pokoknya semua barang rusak (beras palsu) dikirim ke sini. Semua ini perbuatan cukong-cukong Cina di Indonesia yang memang sengaja ingin mereguk keuntungan dan membuat pribumi hancur,” kata Smit di Jalan Pejambon 1, Jakarta Pusat, Kamis (21/5/2015).

Apalagi, lanjutnya, selama ini pemerintah Indonesia dan Cina sudah membuka ruang kerjasama. Sehingga tidak menutup kemungkinan bagi Cina untuk menguasai sumber daya alam Indonesia.

Cina, kata Smit, punya niat buruk ingin menghancurkan Indonesia melalui cukong-cukong Cina yang ada di Indonesia. Baca Skenario Cukong Cina MEnjadikan Pribumi Kuli dan Jongos

“Dengan memiskinkan rakyat, mereka leluasa melakukan langkah berikutnya, yaitu menguasai negara sepenuhnya,” urainya.

Kata Smit, sekarang ini mungkin produknya yang masuk ke Indonesia, tetapi besok orang-orang Cina yang eksodus ke Indonesia. Baca juga Awas, Eksodus Besar-besaran Warga China Kuasai N

Bukan tidak mungkin nantinya Indonesia akan memiliki paham komunis karena betapa mudahnya orang Cina berkembang di Indonesia di tengah terhimpitnya masyarakat akan kondisi ekonomi.

“Maka bahaya komunisme akan tumbuh subur dan akan menggantikan azas Pancasila. Indonesia berada dalam bahaya yang sangat jelas. Kehancuran itu sudah sangat tampak di depan mata. Dan beras ini menjadi bukti,” lanjutnya.

Karena itu Smit meminta agar rakyat Indonesia, khususnya pribumi, menolak semua produk Cina yang bertujuan merusak kedaulatan Indonesia. Tidak ada namanya produk Cina masuk Indonesia menguntungkan. Yang ada hanya merugikan dan menguntungkan cukong-cukong Cina Indonesia.

“Warga pribumi harus sadar bahwa kita saat ini sedang dijajah Cina. Kita harus berani menolak segala bentuk penindasan, jangan sampai kita dikendalikan non pribumi etnis Cina dan budaya leluhurnya yang ingin merusak kedaulatan kita,” pungkasnya. (Su.Red)


Post a Comment

 
Copyright © 2010 - 2013. www.potretri007.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Editing by CTM