MARELAN | POTRET RI - Akibat Pemerintah tak peduli akhirnya sebagian warga berusaha mengumpulkan dana hanya untuk memperbaiki belasan lubang jalan rusak di Jalan Marelan Raya tepat di depan Pasar 5 Marelan, warga harus mengemis alias meminta belas kasihan pada para pengguna jalan yang terjebak kemacetan akibat kerusakan jalan kian parah usai hujan.
"Bang tolong sumbangannya!...Bang tolong sumbangannya!, Jalan kita rusak namun para pejabat kita buta matanya,"jerit seorang pria berkali-kali di tengah jalan sembari mengadahkan kardus kosong kepada para sopir yang sedang melintas.Kamis (17/09/2015)
Rusaknya jalan di kawasan Pasar Marelan sebenarnya telah berlangsung lama sekali. Bahkan yang lebih parahnya lagi bila turun hujan, jalan itu bagaikan kubangan kerbau yang bau lumpurnya sangat menyengat.
"Bang tolong sumbangannya!...Bang tolong sumbangannya!, Jalan kita rusak namun para pejabat kita buta matanya,"jerit seorang pria berkali-kali di tengah jalan sembari mengadahkan kardus kosong kepada para sopir yang sedang melintas.Kamis (17/09/2015)
Rusaknya jalan di kawasan Pasar Marelan sebenarnya telah berlangsung lama sekali. Bahkan yang lebih parahnya lagi bila turun hujan, jalan itu bagaikan kubangan kerbau yang bau lumpurnya sangat menyengat.
Anehnya keberadaan ini bukanlah menjadi perhatian yang serius dari pihak Pemko Medan, yang terakhir menjadi inisiatif warga untuk mengumpulkan dana perbaikan jalan dengan meminta-minta.(Nial/Mrl).
Post a Comment