Apalagi saat ini lahan yang belum diganti rugi pada pihak ahli waris tersebut telah dibangun ribuan ruko dengan harga jual Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar perunitnya, dan semakin naik harganya.
( 25/10/2015) Dari pengakuan Hj. Syamsiah Aswati pada media online ini mengatakan ,"tanah lahan Central Bussiness District (CBD) Polonia Medan tersebut bagian dari tanah miliknya seluas 260, 44 hektar sebagaimana tertera dalam surat Gubernur Sumatera Utara kepada KSAU nomor 593/23388 tanggal 29 Nopember 1995 Perihal Kerjasama pengambilan areal tanah seluas 120.44 Ha di Kampung Baru Polonia Kota madya Medan ditanda tangani Gubsu Raja Inal Siregar".

Hj. Syamsiah Aswati Kepada wartawan mengaku memiliki tanah-tanah yang di kuasai PT.Central Bussiness District (CBD) Polonia Medan.
Pindahnya Bandara Polonia Medan ke Kuala Namu Deli Serdang, ternyata tanah di kawasan sekitar Polonia Medan menimbulkan spekulasi para pihak yang mengaku mengklaim memiliki lahan tersebut. Salah satu diantaranya adanya pengakuan dari Hj. Syamsiah Aswati selaku ahli waris Alm.H.M. Djalaluddin Ahli Idrus,SH sesuai dari Sesneg No B.56/Sesneg/2/2001 tgl 16 Feb.2001 dan sesuai pengakuan surat dari Azmy Perkasa Alam Alhaj (Sultan Deli/ Kepala Masyarakat Adat Deli) pada selasa Tgl 30 September 1997.
Hj. Syamsiah selaku Ahli Waris di tanah miliknya seluas 260,44 hektar mengungkapkan kepada media ,"kami adalah ahli waris Alm.H.M Djalaluddin Ahli Idrus merasa ada sesuatu di belakang semua ini, kenapa sampai saat ini kami telah melakukan pemblokiran terhadap lahan, dan mengadukan kepada Pemerintah untuk mendapatkan penyelesaian juga masih belum ada, mala ijin ijin bangunannya yang sebelumnya kami dapat ditanda tangani Rahudman ", ungkapnya dengan nada tinggi.
"Secepat mungkin kami akan laporkan permasalahan ini ke Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) bahwa ada indikasi para Pejabat dan Pengusaha di Medan yang dikuasai oleh Orang Asing bermain mata, dan saya juga merasa disini seperti ada Pencucian uang dari narkoba yang tidak bisa disentuh aparat penegak hukum di negeri ini apalagi aparat pertahanan negara, pembangunan jalan terus, yang menempati bangunan tidak ada, apakah hanya untuk investasi, saya rasa tidak", ungkapnya lagi yang didampingi M. Amiruddin , SE.(Su.Red)
Post a Comment