.

.
Home » , , , » Para Pejuang hanyalah Hiasan Sejarah, Tindakan Brutal oleh Oknum TNI dihalalkan

Para Pejuang hanyalah Hiasan Sejarah, Tindakan Brutal oleh Oknum TNI dihalalkan

Written By Redaksi News on Monday, 11 April 2016 | 10:04:00


Medan | Potret RI -  Musibah dan rencana Kodam pun berhasil mengusir Para Purnawirawan dan Warakawuri TNI, Anak Anak Yatim di sejumlah Area Ex-Asrama, program ini yang sudah dicanangkan sebelumnya oleh Para Oknum Oknum TNI dan di Jajarannya.
 
Di negara ini, para pejuang cuma untuk hiasan seperti patung. Tak berarti apapun. Bahkan bintang seroja pun cuma hiasan tak berharga. Itu la yang dialami keluarga kita yang  tergusur di rumah rumah asrama... Hadehhhhh... Negara seperti apa sih ni......

Ini gambar keluarga kita yang digusur dari asrama widuri marindal medan.. Tidak punya tempat tinggal lain.. Dan kini tinggal di emperan rumah orang... Miris lihat negara ini.. Sedangkan sampah masih ada tempatnya. Kebun binatang pindah di kasih tempat. Kenapa kita manusia dilempar begitu aja dijalanan.. Karna sifat keserakahan manusia, membuat sengsara manusia lain nya. Apa ini yg di bilang pro rakyat.. Dulu pemerinta janji manis. Sekarang tindakannya malah sadis. Dulu berkata pro rakyat. Sekarang rakyat kok disikat....

Para pejuang veteran dan keluarga purnawirawan berdemo di depan Istana Merdeka. Mereka menuntut bisa menempati milik negara yang telah mereka huni selama 30 tahun.

Ratusan purnawirawan TNI dan putra-putri purnawirawan TNI yang masih menghuni rumah dinas berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, dalam aksinya para purnawirawan dan putra-putri purnawirawan TNI menolak rencana pemerintah mengeluarkan aturan baru tentang rumah dinas negara.

Aturan itu menyebutkan semua penghuni rumah-rumah kedinasan milik negara harus mengosongkan rumah yang mereka tempati.

Menurut para pendemo, seharusnya hunian yang mereka tempati sudah tidak bermasalah setelah ada peraturan pemerintah di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang membolehkan purnawirawan menempati rumah dinas.

Pengunjuk rasa mendesak Presiden Jokowi membatalkan rancangan peraturan tersebut karena jika rancangan itu disahkan mereka tak punya tempat tinggal lagi.

"Sebelum ke Istana, kami  melakukan aksi damai dan orasi di depan kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (6/4/2016) siang dan menyampaikan surat audiensi dan mereka terima hari itu juga oleh Staff Deputy 7 Pak Beben, selanjutnya kami lanjutkan aksi ke Menhan dan menyampaikan orasi serta surat audiensi setelah 1 jam setengah tidak ada jawaban kami terus berjuang melanjutkan ke istana presiden",ungkap H.M Agussyah S.E.SH dari FORMASI PASTI, Aksi tersebut berjalan tertib dan mendapat pengawalan dari anggota  Polres Jakarta Pusat dan dari Mabes Polri.

7/4/2016, Sejumlah veteran dan purnawirawan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Solidaritas Penghuni Asrama TNI/Polri (FORMASI PASTI) dan Forum Koordinasi Penghuni Perumahan Negara TNI/Polri (FKPPN) , beserta APRN (ALIANSI PARA KORBAN KEBIJAKAN PENYELENGGARA NEGARA), aksi bersama dengan korban kebijakan negara berunjuk rasa di depan istana Merdeka, Jakarta 7/4, mereka menyerukan kepada Presiden Jokowi untuk mempertimbangkan cara cara yang dilakukan penggusuran dan pengosongan rumah negara yang dihuni oleh para veteran.

Ribuan anak purnawirawan tergabung dalam FKPPN (Forum Kordinasi Penghuni Rumah Negara) se Indonesia, lakukan demo damai di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (7/4) siang.

“Massa demo dari FKPPN, datang ke Istana dengan mengendarai ratusan bus datang dari Jawa dan Sumatera, yang sengaja mau bertemu dengan bapak Presiden RI Joko Widodo, kami datang dengan aksi damai, ujar Fras Topo, pembina APRN (Aliansi Para Korban Kebijakan Penyelenggaraan Negara) di lokasi demo.

Sekitar pukul 10:30 wib, semua anggota forum yang tiba dari berbagai wilayah seperti Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Mereka datang adanya denga bus dan pesawat berkumpul ke Jakarta untuk melakukan aksi demo, dengan maksud mau bertemu langsung dengan Jokowi.

Menurut H.M Agussyah SE.SH ," kedatangan ribuan forum ini adalah sekedar menanyakan keberadaan tempat tinggal para anak-purnawirawan serta warakawuri dan para janda, yang selama ini tinggal di kompleks masing-masing".

Masih menurut Sekretaris FORMASI PASTI, ia juga menuturkan ,"kalau tempat tinggal yang dihuni selama ini tidaklah semua masuk aset negara namun Kementerian Pertahanan itu sebagai aset negara yang pernah dibicarakan beberapa waktu lalu di depan anggota DPR-RI komisi 1".

"ternyata tidak semua kompleks yang dihuni para anak-purnawirawan maupun Warakawuri serta yatim piatu termasuk aset negara. Untuk itu kami datang dengan aksi demo damai mau bertemu bapak presiden". ungkapnya kembali.

Sementara itu FORMASI PASTI bersama sama dengan APRN dan FKPPN mendesak Presiden RI dan Kepala Staff Presiden segera membentuk tim Pencari Fakta independen atas permasalahan pengosongan dan pembongkaran Paksa Rumah Penghuni Asrama TNI-POLRI, dan segera turun ke daerah konflik diantaranya , Khusus Kota Medan, Makasar, DKI Jakarta dan Kota Surabaya,

Aksi demo ini juga merupakan aksi lanjutan pada bulan November tahun 2015 lalu, dimana saat demo pak Luhut Panjaitan yang pernah menjanjikan mau menyelesaikan permasalahan ini namun mana janjinya kok dianggap lupa begitu saja. “Untuk itu kami kembali datang mau menemui Bapak Presiden Joko Widodo, yang mungkin belum mengetahui permasalahan ini,”papar Fras Topo dari Aliansi Para Korban Kebijakan Penyelenggara Negara.(su.red)




Post a Comment

 
Copyright © 2010 - 2013. www.potretri007.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Editing by CTM