"Muhammad Afandi korban kebijakan dan kearoganan oknum berpangkat Kompol"
Deli Serdang | Potret RI - Faktor yang menjadi panutan dan memiliki unsur atas kepercayaan itu sudah luntur, dan ini harus ditindak, masyarakat selama ini merasakan bahwa anggota Kepolisian yang menjabat sebagai pimpinan di sektor maupun posisi yang strategis dibawah Pimpinan Tito Karnavian menunjukkan arogannya kembali.
Tingkat keperyaan sebagai pengayom masyarakat berubah menjadi ala premanisme, menunjukkan bahwa dirinya merasa adalah penguasa yang tidak memiliki satupun kesalahan.
Adapun tujuan sebagai kepolisian jauh dari sumpah janji sebagai tribrata yang diagungkan agungkan.
Hal ini berkaitan dengan sikap dari oknum yang melupakan jati diri,, Seperti pada kasus dialami Muhammad Afandi (36), warga Jalan Batangkuis-Lubukpakam, No.1, Desa Baru, Kecamatan Batangkuis, Deli Serdang ini. Niatnya menolong korban kecelakaan lalulintas (lakalantas) yang melibatkan Kepala Bagian (Kabag) Sumda Polres Deli Serdang, Kompol Delami Saleh, malah berakhir penjara bagi Afandi.
7/12/2017, Kronologis kejadian yang dilihat langsung oleh Rani istri Muhammad Afandi yang dijadikan tersangka dan masuk bui untuk meminta pertanggung jawabkan atas peristiwa laka lantas yang diperbuat seorang Kompol.
Kejadian pada bulan sebelas 2017, Sesampainya di Jalan Batangkuis-Lubukpakam, tepatnya di Gang Kamari dekat sebuah klinik, tiba-tiba muncul mobil Toyota Avanza warna putih plat nomor F 1675 NK dari arah belakang dan langsung berhenti mendadak di depan siswi SMP tersebut. Tak ingin menabrak mobil, Inka Kristanti langsung menginjak rem dan sesaat itu juga berhenti. Inka kemudian belok ke kanan untuk melewati dari sisi kanan mobil milik orang nomor 4 di Polres Deli Serdang tersebut.
Nah, di sinilah petakanya. Saat Inka mulai berjalan, tiba-tiba mobil tersebut juga melaju dan menyenggol stang motor siswi SMP tersebut. Stang motor berbelok mengenai bagian perut Inka, dia langsung terjerembab dan nyaris tak sadarkan diri, terkapar di aspal.
"Pas itu, suamiku yang baru ngantar anakku sekolah dari dalam Gang Kamari itu keluar. Suamiku naik kereta Vario BK 3582 AEG. Dia nengok ada yang terkapar, dikira suamiku tewas. Karena tak bergerak. Kebetulan ada kawannya di situ, dia minta tolong supaya si Inka dibawa ke klinik, kan ada klinik di situ. Suamiku ngejar mobil yang punya pejabat Polres Deli Serdang itu, Kompol Delami Saleh. Yang ngejar ada 4 orang, tapi suamiku dulu yang dapat terus dipalangkannya keretanya di depan mobil polisi itu. Sekitar 600 meter dapatnya, itu didekat Sekolah Al Masdar," tutur Reni
Setelah itu, sambung Reni lagi, polisi tersebut (Kompol Delami Saleh) malah terus melajukan mobilnya dan menabrak suaminya (Afandi) dan motornya sampai terjatuh. Sementara Kompol Delami masih tetap di dalam mobil."Ditabraknya lagi suamiku. Jatuhlah. Terus sempat tengkar mulut suamiku sama polisi itu. Polisi itu bilang, dia mau cepat mau PAM Jokowi. Kau udah nabrak orang, kau salah.Tanggungjawab kau. Kau tabrak lagi aku. Gitu katanya."
Kejadian pada bulan sebelas 2017, Sesampainya di Jalan Batangkuis-Lubukpakam, tepatnya di Gang Kamari dekat sebuah klinik, tiba-tiba muncul mobil Toyota Avanza warna putih plat nomor F 1675 NK dari arah belakang dan langsung berhenti mendadak di depan siswi SMP tersebut. Tak ingin menabrak mobil, Inka Kristanti langsung menginjak rem dan sesaat itu juga berhenti. Inka kemudian belok ke kanan untuk melewati dari sisi kanan mobil milik orang nomor 4 di Polres Deli Serdang tersebut.
Nah, di sinilah petakanya. Saat Inka mulai berjalan, tiba-tiba mobil tersebut juga melaju dan menyenggol stang motor siswi SMP tersebut. Stang motor berbelok mengenai bagian perut Inka, dia langsung terjerembab dan nyaris tak sadarkan diri, terkapar di aspal.
"Pas itu, suamiku yang baru ngantar anakku sekolah dari dalam Gang Kamari itu keluar. Suamiku naik kereta Vario BK 3582 AEG. Dia nengok ada yang terkapar, dikira suamiku tewas. Karena tak bergerak. Kebetulan ada kawannya di situ, dia minta tolong supaya si Inka dibawa ke klinik, kan ada klinik di situ. Suamiku ngejar mobil yang punya pejabat Polres Deli Serdang itu, Kompol Delami Saleh. Yang ngejar ada 4 orang, tapi suamiku dulu yang dapat terus dipalangkannya keretanya di depan mobil polisi itu. Sekitar 600 meter dapatnya, itu didekat Sekolah Al Masdar," tutur Reni
Setelah itu, sambung Reni lagi, polisi tersebut (Kompol Delami Saleh) malah terus melajukan mobilnya dan menabrak suaminya (Afandi) dan motornya sampai terjatuh. Sementara Kompol Delami masih tetap di dalam mobil."Ditabraknya lagi suamiku. Jatuhlah. Terus sempat tengkar mulut suamiku sama polisi itu. Polisi itu bilang, dia mau cepat mau PAM Jokowi. Kau udah nabrak orang, kau salah.Tanggungjawab kau. Kau tabrak lagi aku. Gitu katanya."
Terkait kasus ini, Kapolsek Batangkuis, AKP B Panjaitan yang dikonfirmasi wartawan via seluler, Kamis (07/12/2017) jam 16.38 wib, mencak-mencak ketika ditanya masalah tersebut. Awalnya, B Panjaitan membenarkan masalah yang diduga melibatkan Kompol Delami Saleh itu. "Benar, ada. Itu sudah ditangani Reskrim Polres Deli Serdang," jawabnya.
Lantas, ditanya team media, bagaimana dengan kasus lakalantasnya, kenapa tidak diproses, dia kembali menjawab jika kasus itu sudah berujung perdamaian. "Kasusnya (lakalantas) sudah damai, tinggal pidananya, kan ada pemukulan. Meski ada lakalantas, tapi itu sudah berdamai, kasus pemukulan itu yang diproses," jawab B Panjaitan
Saat ditanya apa bukti perdamaiannya, B Panjaitan mulai berang. Nada bicaranya mulai tinggi, dia pun menyebut-nyebut status dan jabatannya sebagai polisi dan Kapolsek Batangkuis. "Saya polisi, saya Kapolsek, bapak (wartawan) mau apa?" katanya dengan nada tinggi.
Sementara itu Kades Baru, Udin yang awalnya sesumbar akan membantu dan membela Afandi yang notabene adalah warganya itu, sekarang malah ketakutan. "Mana ada lagi cakapnya itu, udah ketakutan dia (Udin), takut sama polisi dia," sebut Reni istri Afandi.
Hal tersebut bisa jadi benar. Soalnya, saat dihubungi wartawan berulang kali, Udin tak bersedia mengangkat hapenya, kendati nomor hapenya terdengar aktif. Begitu pula saat dilayangkan konfirmasi via pesan singkat, Udin tak juga memberi balasan.(Red.Su/Tim)
Post a Comment