MEDAN DELI | POTRET - Mendapat ancaman penculikan serta sejumlah intimidasi dari orang bayaran PT Kawasan Industri Mabar, belasan ibu-ibu di Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli, langsung membuat laporan ke Polres Pelabuhan Belawan sekaligus mengadukan nasibnya ke ketua komisi E DPRD Sumut, Brilian Moktar.
Di depan para wartawan, Sabtu (09/08/2014) Nek Rusnah (60) mengatakan, kalau dirinya selalu diancam dan bakal diculik saat dilakukan penembokan di lahan yang telah puluhan tahun didiami masyarakat. Perlakuan tak manusiawi pun dipertunjukkan oleh para preman bayaran yang berada dilokasi dengan memborgol wanita uzur ini."Kau sudah sudah bau tanah ya! jangan coba ikut-ikutan kalau mau hidup," kata Bu Rusnah menirukan ucapan orang bayaran PT KIM yang kepala botak yang disebut-sebut bernama Kentung.
Lain halnya, Faridah (54) warga Lingkungan 6, Mabat Hilir, waktu terjadi bentrokan dirinya dilempar batu karena berusaha menghalau para orang suruhan PT KIM karena hendak memagar lahannya. Akibatnya kaki
sebelah kanannya luka-luka."Mereka memaksa kami keluar dari tempat kami tinggal sekarang. Bukan itu saja orang itu setiap harinya selalu membawa klewang," beber Faridah.
Sebelum terjadinya bentrokan antara warga dengan preman bayaran PT KIM, dilokasi kejadian selalu terjadi keributan. Para warga pun selalu mendapat teror serta ancaman dari orang yang tak dikenal.Bahkan orang-orang tersebut selalu membawa senjata pistol serta gari tangan besi.
Pasca bentrokan kini suasana di kawasan Pasar 4 Kelurahan Mabar Hilir mencekam. Di lokasi bentrokan terlihat sebahagian warga berjaga-jaga mengantisipasi bakal terjadinya serangan balik lagi.
Ketika ditemui anggota DPRD Sumut, Brilian Moctar SE MM usai menemui warga Mabar Hilir Jumat (8/8) siang.Sangat menyayangkan terjadinya bentrokan di Mabar Hilir yang sempat mengorbankan masyarakat.
Sementara semua warga di Mabar Hilir telah puluhan tahun tinggal di lokasi dan juga telah mempunyai alas hak yang jelas.
"Pihak pengembang memanfaatkan OKP atau preman tidak bisa mengeksekusi tanah warga sebelum ada putusan dari pengadilan. Kalau ada mari kita bersatu untuk menghadapinya. Dan kepada Alwi SH jangan selalu menakut-nakuti warga terkait tanah. Karena saya dengar Alwi telah bermain di lahan ini ," kata Brillian.(Red/PotretGu).
Diancam Dan Intimidasi, Warga Mabar Hilir Lapor Polisi dan DPRDSU
Written By www.potretri007.com on Saturday, 9 August 2014 | 11:05:00
Labels:
hukum


Post a Comment