JAKARTA | POTRET - Dalam menghadapi gugatan Pilpres , Mahkamah Konstitusi setelah penetapan rekapitulasi suara nasional, MK akan menjaga independensinya dan imparsial. Hal itu dikemukakan oleh ketua MK Hamdan Zoelva saat pertemuan dengan pimpinan lembaga tinggi negara di gedung MK, Jakarta.
Dalam pertemuan Jum’at kemarin (18/7)itu Hamdan mengatakan kepada presiden SBY , bahwa seluruh jajaran hakim MK tidak bisa diintervesnsi oleh pihak mana pun dalam memutuskan suatu perkara. “Tidak pernah ada yang mengintervensi MK, semuanya pihak harus menjalankan putusan MK,”kata Hamdan kepada SBY.
Untuk itu , Hamdan juga melaporkan kepada Presiden SBY bahwa MK telah siap untk menghadapi gugatan pilpres yang akan diterima MK setelah penetapan hasil rekapitulasi suara nasional oleh KPU.
“Kami telah menyiapkan Peraturan MK no 4 tahun 2014 untuk aturan pendaftaran dan tata cara persidangan gugatan Pilpres. MK juga telah berkoordinasi dengan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan sidang jarak jauh,”kata Hamdan.
Hamdan percaya kepada seluruh pihak untuk tetap menjaga independesi MK dalam menyidangkan perkara gugatan pemilu. “Kami percaya semua pihak bisa menjaga independensi MK. Pda PHPU kemarin buktinya , tidak ada intervensi dari pihak mana pun,”kata Hamadan.
Namun, Hamdan kepada SBY, mengatakan sempat khawatir dengan situasi politik sebelum dan sesudah pelaksanaan pilpres. “Kekhawatitan konflik terjadi karena kedua kubu saling berhadap-hadapan.
Masing-masing mengklaim kemenangan dengan masing-masing quick countnya, dihawatirkan akan berujung [ada konflik,”ujarnya. Hamdan meminta juga kepada siapa pun yang menang atau kalah ketika pengumuman resmi oleh KPU bisa menerimanya denga legowo dan berjiwa kesatria.
Sementara ketua KPU , Husni Kamil Manik melaporkan bahawa pelaksanaan pilpres kali ini diikuti dengan antusiasme masyarakat yang tinggi. “Antusiasme masyarakat, dari kampanye , pemungutan, hingga perhitungan . Merelka masih menghitung dan memantau hasil dari publkasi dari KPU,”jelasnya. Husni juga mengatakan keamanan dalam proses terserbut betul-betul dijaga dan dikawal oleh aparat Kepolisian dan TNI. (Potret/Mahbuk/Yogi).
Dalam pertemuan Jum’at kemarin (18/7)itu Hamdan mengatakan kepada presiden SBY , bahwa seluruh jajaran hakim MK tidak bisa diintervesnsi oleh pihak mana pun dalam memutuskan suatu perkara. “Tidak pernah ada yang mengintervensi MK, semuanya pihak harus menjalankan putusan MK,”kata Hamdan kepada SBY.
Untuk itu , Hamdan juga melaporkan kepada Presiden SBY bahwa MK telah siap untk menghadapi gugatan pilpres yang akan diterima MK setelah penetapan hasil rekapitulasi suara nasional oleh KPU.
“Kami telah menyiapkan Peraturan MK no 4 tahun 2014 untuk aturan pendaftaran dan tata cara persidangan gugatan Pilpres. MK juga telah berkoordinasi dengan Perguruan Tinggi seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan sidang jarak jauh,”kata Hamdan.
Hamdan percaya kepada seluruh pihak untuk tetap menjaga independesi MK dalam menyidangkan perkara gugatan pemilu. “Kami percaya semua pihak bisa menjaga independensi MK. Pda PHPU kemarin buktinya , tidak ada intervensi dari pihak mana pun,”kata Hamadan.
Namun, Hamdan kepada SBY, mengatakan sempat khawatir dengan situasi politik sebelum dan sesudah pelaksanaan pilpres. “Kekhawatitan konflik terjadi karena kedua kubu saling berhadap-hadapan.
Masing-masing mengklaim kemenangan dengan masing-masing quick countnya, dihawatirkan akan berujung [ada konflik,”ujarnya. Hamdan meminta juga kepada siapa pun yang menang atau kalah ketika pengumuman resmi oleh KPU bisa menerimanya denga legowo dan berjiwa kesatria.
Sementara ketua KPU , Husni Kamil Manik melaporkan bahawa pelaksanaan pilpres kali ini diikuti dengan antusiasme masyarakat yang tinggi. “Antusiasme masyarakat, dari kampanye , pemungutan, hingga perhitungan . Merelka masih menghitung dan memantau hasil dari publkasi dari KPU,”jelasnya. Husni juga mengatakan keamanan dalam proses terserbut betul-betul dijaga dan dikawal oleh aparat Kepolisian dan TNI. (Potret/Mahbuk/Yogi).
Post a Comment