.

.
Home » , , , , » Sudah Tidak Adanya Perasaan dan rasa ingin mensejahterakan bangsa ini dari Oknum Pejabat di DPRD SU dan Oknum Pemerintah SU

Sudah Tidak Adanya Perasaan dan rasa ingin mensejahterakan bangsa ini dari Oknum Pejabat di DPRD SU dan Oknum Pemerintah SU

Written By Redaksi News on Tuesday, 8 December 2015 | 03:41:00

Medan | Potret RI - 8/12/15 Dini hari, sekitar jam 12 malam, reporter team Potret selesai bertugas ke daerah Binjai melintasi jalan Gatot Subroto Medan, tepat di depan Kodam Bukit Barisan Medan, melihat kearah seberang jalan ada satu keluarga yaitu seorang Ibu kurang lebih usia 35 tahun dengan 2 anaknya yang masih kecil kecil berteduh di bawah pohon mahoni dengan beralaskan tikar dan berselimut kain dibawah langit yang tidak beratap, team langsung memutar arah mendekati seorang wanita dengan 2 anaknya.

Tanpa basa basi menghentikan kenderaan dan memberikan sesuatu kepada Ibu dengan letih dan rasa kantuk yang tidak tertahan serta menjaga anak anaknya, untuk menunggu tempat agar bisa berteduh di tempat pos penjagaan kantor dari embun malam tepat di depan Kodam Bukit Barisan Medan.

"Maaf kak, kenapa kakak dan anak anak bisa sampai seperti ini",ungkap team reporter Potret kepada ibu yang berinisial (A) dengan posisi bersandar dengan pohon menjaga anak anaknya, "kami dari Pekanbaru bang, datang kemedan untuk melihat suami saya yang sekarang masih di tahan di tanjung gusta", ungkap ibu itu dengan raut wajah yang lelah dan air mata sudah tidak bisa keluar lagi karena kepedihan dan derita hidup dirasakannya.

"kalau malam saya dan anak-anak istirahat disini bang, anak saya ada 4, kalau pagi dan sampai sore saya kerja di kodam ini bang untuk menyambung hidup untuk anak anak saya", ungkapnya lagi , "terkadang selain disini kami tidur di mesjid dekat rumah sakit al kadri itu bang", dengan sedih dia mengelus dada sambil mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa untuk berteduh dan berlindung di mesjid itu lagi, karena tidak dibolehkan lagi.

Pada saat itu team mau mengambil foto ibu dan anaknya, "maaf bang, maaf bang mohon jangan diambil foto kami bang, kami bukan pengemis, karena keadaan kami seperti ini bang, sudah pernah ada yang menjumpai kami disini bang seperti wartawan, dan sudah pernah dimasukkan mereka ke media cetak bang, dan mungkin sudah ada difacebook bang", ungkapnya lagi.

"Saya pernah kerumah saudara dari pihak suami disini, namun sudah meninggal bang, dan rumah itu kosong bang tidak ada orang, bukan kami tidak mau tinggal disana, nanti kami dibilang apa bang kami dibilang pencuri nanti bang, saya takut bang, kami disini menunggu saudara dari pihak suami datang bang, kami tidak memiliki saudara disini, yang ada hanya pihak suami", (A) menjelaskan kembali.

"kami tidak bisa menyewa rumah bang, untuk makan aja sudah bisa Alhamdulillah bang, yang tadinya kami bisa berteduh di mesjid itu, sekarang kami menunggu penjaga kantor itu pulang baru bisa kami disitu bang, dan pagi kami sudah tidak disitu lagi bang",dan saya bekerja membantu bantu di Kodam itu bang.

"maaf bang kenapa saya tidak inginkan abang ambil gambar kami, sudah banyak orang yang datang menjanjikan untuk membantu kami, dan pernah ada ibu ibu membantu kami untuk tinggal di rumahnya berteduh, kami sangat berterima kasih karena telah diberi tempat berteduh oleh ibu itu dan mengasih makanan kepada kami",ungkap ibu (A) dengan wajah tunduk dan menyimpan sesuatu di dalam hatinya, akibat dari perlakuan yang setelah itu dia terima diadukan atas pencurian yang tidak dilakukan ibu itu ke Polsek Helvetia Medan.

Sementara itu, Setelah beberapa menit team dan ibu itu menanyai, dan team melihat ada mobil mewah menghentikan mobilnya menepi dan turut seorang pria yang tidak diketahui namanya sebut saja penderma untuk memberikan sebagian rezekinya kepada ibu tersebut.

Derita yang dialami ibu (A) dengan anaknya banyak yang telah dialami mereka dari pemukulan anak oleh orang lain, yang tidak diketahui sebabnya, dan dihanyutkan di parit yang dalam, dan dituduhkan atas mereka mengambil barang orang lain yang tidak mereka lakukan.

Sebelumnya hal ini sudah pernah disampaikan oleh LSM ke DPRD SU Komisi E tidak pernah menganggap hal ini menjadi hal yang serius dan menjadi tanggung jawab mereka, apa tanggapan mereka ini adalah Modus mereka untuk bisa dapat tempat tinggal dan meminta belas kasihan. dari hal ini kita bisa simpulkan bahwa yang mereka pikirkan adalah sangat dangkal, dengan penghasilan dari Rakyat yang mengaku mewakili Rakyat dan Negara hanya Korupsi yang Mereka Lakukan tanpa mereka lihat bangsa dan warganya mereka menikmati penderitaan warga dan masyarakat yang tertimpa untuk mendapatkan popularitas dan dapat suara untuk duduk di kursi yang basah baik itu di DPR maupun menjadi Penguasa.(su.red) 

Post a Comment

 
Copyright © 2010 - 2013. www.potretri007.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Editing by CTM