Medan | Potret RI - Duka menyelimuti kediaman Feri Hasibuan (39) di jalan Kalpataru, komplek Kalpataru Blok C Medan Helvetia, Pria yang berprofesi sebagai wartawan media cetak terbitan lokal dan merupakan salah satu anggota Pewarta Polresta , tewas ditabrak mobil jenis Toyota Fortuner yang diduga menggunakan Plat Polisi Nomor 451 NG. Selain Ferry, isterinya Desi Siti Daulay (35) juga jadi korban tabrak lari dari pengemudi Toyota Fortuner dan kini dirawat intensif di RSUD Dr. Pringadi Medan.
Kecelakaan maut itu terjadi, selasa (29/12) sekitar jam 01.00 wib di jalan Danau Singkarak, kecamatan Medan Barat. Malam itu, Ferry dan isterinya baru saja dari rumah keluarga di Istiqomah dengan mengendarai Sepeda Motor Type Honda Revo, niatnya untuk membawa isterinya keliling kota medan, sebab saat itu ketepatan Desi lagi berulang tahun.
Saat melintas disimpang tiga jalan Danau Singkarak, peristiwa naas itu pun terjadi. Mobil jenis Toyota Fortuner melaju kencang menabrak kereta yang dikendarai Feri dan Isterinya, hingga terpental lalu terhempas ke aspal jalan, dengan akibat benturan keras, dengan kondisi kepala pecah, kaki patah dan luka di sekujur tubuh, sedangkan isterinya, terpental masuk ke parit tepi jalan dengan kondisi tulang punggung patah, ferry meninggal di Rumah Sakit Dr.Pringadi Medan, sedangkan Desi dalam keadaan dan Kondisi yang kemungkinan tidak bisa berjalan lagi.
saat kejadian pihak dari keluarga Ferry mengetahui setelah beberapa menit musibah itu terjadi langsung ke lokasi, dan mengevakuasi korban ke RSUD Dr. Pringadi Medan, saat diperiksa dengan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut dengan kondisi kepala pecah, dan beberapa menit kemudian ferry menghembuskan nafas, sedangkan Desi dirawat intensif di ruang dahlia 2 kamar 4.
"Jam 1 kami keluar dari rumah abang niatnya kami mau makan untuk merayakan ulang tahun saya", ungkap Desi dengan menahan rasa sakit yang dideritanya. Sebelum sampai ke tujuan ujar Desi,"abang mengajak jalan-jalan keliling kota medan kami naik kereta", belum beberapa menit setiba di jalan Danau Singkarak tepatnya di simpang tiga, mobil Fortuner dengan kecepatan tinggi menabrak Desi dan suaminya "Mobil itu kencang kali keluar dari arah simpang itu bang, ters kami langsung ditabraknya sampai saya terpental ke dalam parit", ungkap Desi Kembali.
Disaat kejadian warga disekitar kejadian tidak mengetahui sebab kejadiannya, yang mengetahui persis kejadian pas di depan Gereja yang berada di Danau Singkarak, saat dikonfirmasi dari pihak keluarga bahwa pelaku sampai saat ini tidak diketahui dan belum tertangkap. "yang anehnya masak mereka yang melaporkan bahwa ada kejadian penabrakan", ujar dari keluarga ferry, "yang melapor itu Erwin berperawakan Tionghoa (China-Red) dan menjadi penjamin si pelaku dengan menunjukkan KTP dengan alamat jalan Melur No.3 Medan, Kecamatan Medan Maimun", ungkap abang Kandung Ferry, dari KTP yang diambil melalui HP diketahui bahwa masa berlaku KTPnya sudah mati tahun 2010, "dengan mengendarai Mobil Fortune dan hal ini diketahui pihak Polsek Medan Barat".
Sementara itu pada saat dilokasi dan dirumah sakit dari Pihak Pelaku membawa backingan yang mengaku ngaku dia Oknum Intel Kodim dengan mengaku bernama Renol, dengan perawakan perut buncit dan tinggi kurang lebih 160 cm, saat ditanyai pihak Keluarga Ferry, yang sampai saat ini membuat alibi pelaku kabur dan tidak diketahui keberadaannya. di karenakan Oknum yang mengaku ngaku anggota TNI dari Intel Kodim itu melakukan negosiasi melalui SMS ke pihak keluarga Korban. Dan yang mengaku akan menjamin perawatan Desi di RS Pringadi adalah SLAMET berperawakan Tionghoa (China-RED) dan ASIONK dengan bertato naga dilengan kanannya.
"Waktu masuk ruangan saya melihat secara tak langsung saya tatap Asionk itu gugup dan seperti ketakutan, saya lihat ada tato naga dilengan kanannya",ungkap adik Kandung Ferry memaparkan kepada Team Potret pada saat dikonfirmasi. dan diketahui dan didapat nomer contact telepon seluler masing masing dari pihak Pelaku.
Setelah jenazah ferry dikebumikan, seorang pria berperawakan Tionghoa (China-Red) datang menemui keluarga ferry di rumah duka dan mengaku jika dirinya adalah Paman pelaku (SLamet-Red) yang menabrak Korban dengan ditemani Oknum yang mengaku ngaku dari Intel Kodim, dan terus melakukan penekanan bahwa dari pihak mereka tidak bersalah dengan maksud untuk mempertanggung jawabkan perbuatan pelaku, namun indikasinya mereka menyembunyikan siapa pelaku sebenarnya. hal itu diungkap Dedi (40) tahun abang Kandung Ferri kepada wartawan.
"Setelah kejadian pihak keluarga Pelaku datang, dan kami belum ada kata damai mengenai hal apapun, karena masih sibuk mengurus adik kami tersebut, dan mobil yang digunakan untuk menabrak adik kami itu sampai saat ini tidak dapat ditemui dan digunakan sebagai barang bukti oleh pihak Polsek Medan Barat",ungkap Dedi Kembali, "ada apa sebenarnya di dalam Mobil tersebut, sehingga piha keluarga Pelaku menutup nutupi semua itu".
"Sepertinya pihak Sat Lantas Polresta Medan sudah dikelabui Pihak Pelaku, dengan menyembunyikan siapa pelaku sebenarnya, karena laporan dari Polsek Medan Barat tidak jelas",ungkap adik Korban Andi, saat mengkonfirmasi dan mengadukan ke Sat Lantas Polresta Medan.
"Kasus ini sudah dilimpahkan Polsek Medan Barat Ke Sat Lantas Polresta Medan, namun dari hasil yang didapat masih ada simpang siur dari laporan Polsek Medan Barat ke Sat Lantas Polresta Medan", ungkap Dedi, "dan kami serahkan kasus ini kepada Pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus penabrakan adik saya ini". (AH/Su-Red)
Post a Comment