MEDAN | POTRET RI - Terkait aktivitas kapal keruk yang beroperasi di zona tangkap nelayan hingga menimbulkan keresahan bagi nelayan Sumut khususnya yang berada di Pantai Cermin, H.Syah Affandin selaku ketua DPD HNSI Sumut angkat bicara.Sabtu (09/09/2017).
Menurutnya, aksi demo yang digelar kalangan nelayan Pantai cermin memprotes operasional kapal keruk merupakan hal yang wajar karena mata pencarian mereka terganggu adanya operasional kapal keruk tersebut.
"kita dukung aksi yang digelar nelayan Pantai Cermin untuk menyampaikan aspirasi memprotes kapal keruk yang dinilai menganggu habitat laut tersebut, kepentingan
masyarakat nelayan jangan dikorban, seharusnya masyarakat nelayan dirangkul buat apa ada aktivitas pengerukan pasir untuk pembangunan bika hanya menimbulkan keresahan
nelayan serta merusak lingkungan, kita minta instansi terkait mengambil tindakan tegas pihak yang mengabaikan kepentingan nelayan, seharusnya terlebih dahulu nelayan
diajak berdialog sehingga tak menimbulkan kerugian bagi masyarakat nelayan,"ungkap Syah Affandin yang juga selaku anggota DPRD Sumut Komisi D asal Fraksi PAN saat dimintai tanggapanya terkait aksi demo masyarakat nelayan Pantai Cermin dihubungi Via nomor ponsel miliknya tersebut.
Sebagaimana diketahui, ratusan kalangan nelayan kecil di kawasan Pantai cermin Kabupaten Serdang Bedagai mengelar aksi demo protes pengerukan pasir di perairan perbatasan Pantai Cermin Sergai dengan Pantai Labu sejak Kamis pagi (07/09) hingga kini masih berlangsung di halaman kantor Kesyahbandaran Pantai Cermin.
Menurut kalangan nelayan, mata pencarian nelayan kecil sejak beroperasinya aksi pengerukan pasir di zona tangkap nelayan kecil mengakibatkan mata pencarian nelayan terganggu bahkan penghasilan nelayan tradisional merosot tajam.
"Kalau pengerukan pasir ini dibiarkan maka mau makan apalagi anak isteri kami sementara hasil tangkapan kian merosot akibat pengerukan pasir di perairan hingga kini tak terjamah hukum, kami minta aksi pengerukan pasir segera dihentikan jangan sampai nelayan bertindak anarkis,"cetus Syaiful dan Anwar selaku nelayan tradisional yang ikut berorasi tersebut melaporkan pada media online ini.(red).
Post a Comment