Tito Karnavian Pilihan Jokowi
Jakarta | Potret RI - Praktis, ketika nama Tito tiba-tiba muncul, internal Polri langsung bergoncang silent (diam-diam). Bergoncang tetapi tidak gaduh di muka publik. Ada pergolakan di bawah laut tetapi tidak tampak di permukaan. Jelas penunjukkan Tito membuat kesempatan duo Budi menjadi Kapolri semakin menipis. Namun tidak ada pilihan lain bagi para elit Polri selain mendukung keputusan Jokowi. Kekuatan di belakang Jokowi berbicara. Maka tak heran Kapolri Badrodin Haiti, Budi Waseso secara cepat mengeluarkan pernyataan di depan publik bawa mereka mendukung Tito Karnavian menjadi Kapolri. Pun sebagian besar anggota DPR di Senayan sudah mulai memuji Tito sebagai sosok Top yang pas di Trunojoyo 1. Bisa dipastikan Tito akan segera dilantik menjadi Kapolri dengan dukungan penuh DPR.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan mempetisikan calon tunggal Kepala Polri Tito Karnavian ke DPR untuk dibacakan dalam uji kepatutan dan kelayakan.
"Buruh akan menyerahkan petisi catatan kritis tentang Tito Karnavian kepada pimpinan DPR dan Komisi III pada Rabu (22/6)," kata Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Senin (20/6).
Petisi tersebut terkait dengan catatan terhadap Tito Karnavian. Pertama terkait dengan kriminalisasi 23 aktivis buruh, dua advokat LBH Jakarta dan satu mahasiswa yang saat ini sudah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Mereka terancam di penjara karena melakukan aksi di depan istana pada 30 Oktober 2015 melebihi waktu yang ditetapkan. "Dari bukti video, buruh mengalami kekerasan tanpa perlawanan. Mobil komando milik buruh juga mengalami perusakan," tuturnya.
Catatan kedua adalah Tito dinilai merupakan pendukung utama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam membuat peraturan tentang pelarangan aksi kecuali di tiga tempat. Tito juga dinilai pendukung aturan tentang ujaran kebencian. "Sikap itu merupakan sikap yang antidemokrasi," ujarnya.
Iqbal mengatakan rakyat dan buruh mengharapkan kepala Polri yang hanya tunduk kepada negara dan konstitusi, bukan penguasa apalagi pemodal.
"Kapolri harus bersungguh-sungguh menggunakan kewenangannya menegakkan demokrasi, bukan hanya berlindung dengan jargon 'demi ketertiban' tetapi memberangus demokrasi. Ketertiban tidak akan pernah tercapai ketika kemiskinan dan ketidakadilan masih dirasakan," katanya.
Penunjukan Tito Karnavian sebagai calon Tunggal Kapolri Oleh Jokowi dari beberapa pengamat dan masyarakat beranggapan adanya indikasi dibalik penunjukkan Tito Karnavian yang salah satunya Tito Karnavian sebagai Team Suksesnya Jokowi pada saat Pemilihan Presiden beberapa waktu yang lalu, untuk daerah Irian, dan untuk membebaskan dan mengamankan mega proyek yang dihandle bangsa asing.
"Tito ini memang sukses di Papua. Jokowi kan menang mutlak di Papua itu. Bahkan dari info yang kita peroleh di sana, suaranya sudah ada sebelum pemilu itu. Tito ini memang punya prestasi hebat dalam hal pencalonan Jokowi dulu itu," kata syafi'i di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.(su.red)
Post a Comment